Konten Media Partner

Kapolres Bolmut Bantah Dirinya Lakukan Pelecehan ke Polwan Eks Aspri

14 September 2023 16:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Bolmut, AKBP Areis Aminnulla
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Bolmut, AKBP Areis Aminnulla
ADVERTISEMENT
MANADO - Kapolres Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) AKBP Areis Aminnulla, membantah semua tudingan kepada dirinya terkait dugaan pelecehan terhadap Bripda DS, seorang Polisi Wanita (Polwan) yang merupakan eks Aspri dirinya.
ADVERTISEMENT
Saat dihubungi, dia mengatakan hal itu adalah cerita yang tidak benar dan sengaja dipolitisasi.
"Tidak benar itu, semua hanya di buat-buat ceritanya. Ada oknum sengaja plintir," ujar Areis.
Sebelumnya, Bripda DS, Polwan eks Aspri Kapolres Bolmut, AKBP Areis Aminnulla, melaporkan mantan atasannya tersebut atas kasus pelecehan kepada dirinya yang terjadi beberapa kali.
Korban yang terus merasa terancam dengan perbuatan mantan atasannya itu, kemudian menuliskan surat terbuka yang ditujukan ke Kapolda Sulut, Irjen Pol Setyo Budiyanto, dan juga Bidang Propam Polda Sulut.
Dalam suratnya, korban menceritakan kronologi kasus di mana dirinya dilecehkan pada tanggal 11 Agustus 2022, serta kemudian berturut-turut pada tanggal 12 Agustus 2022 dan 13 Agustus 2023.
Dalam surat itu, Bripda DS mengungkapkan aksi pelecehan seksual, mulai dari memeluk, mencoba untuk mencium dan memegang dada korban, serta mengajak ke Jakarta berduaan, ditulis dalam surat yang ditandatangani oleh Bripda DS dan juga kedua orang tua Polwan tersebut.
ADVERTISEMENT
Kapolda Sulawesi Utara (Sulut), Irjen Pol Setyo Budiyanto, mengatakan jika sudah mengetahui hal itu. Menurutnya, dia sudah mendapatkan sebuah rekaman suara dan juga menerima surat terkait kasus tersebut.
Menurut Setyo, dari pihak internal sudah melakukan penyelidikan dan pendalaman akan kasus tersebut. Dia membantah jika kasus ini baru diselidiki setelah viral.
"Laporan ini sudah diketahui sejak beberapa waktu lalu. Dari internal sudah melakukan penyelidikan. Jadi ini bukan karena sudah viral dan kami bertindak," kata Setyo.
febry kodongan