Konten Media Partner

Kasus Bullying di PPDS, Alumni FK Unsrat Sebut Merusak Citra Profesi Dokter

11 Oktober 2024 21:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Alumni Fakultas Kedokteran Unsrat Manado, dr Dolly Kaunang
zoom-in-whitePerbesar
Alumni Fakultas Kedokteran Unsrat Manado, dr Dolly Kaunang
ADVERTISEMENT
MANADO - Kasus perundungan (bullying) yang mengakibatkan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, dibekukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), ikut menjadi perhatian para alumni FK Unsrat.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, aksi bullying itu dianggap sangat merusak citra profesi dokter dan bisa berakibat ketidakpercayaan pasien kepada profesi dokter di Sulawesi Utara (Sulut), dan di Indonesia secara luas.
Alumni FK Unsrat, dr Dolly Kaunang, mengatakan jika kasus tersebut telah menjadi tamparan keras terhadap institusi pendidikan kedokteran, sehingga dia meminta agar permasalahan itu dapat diselesaikan dengan tuntas dan cepat.
Diakuinya, kejadian itu bukan hanya dapat merusak nama baik Unsrat sebagai institusi pendidikan, tetapi turut memberikan citra buruk pada profesi dokter.
“Ini menjadi perusak moral dan attitude, apalagi ini dokter. Karena secara karakter, dokter itu menampilkan aspek pengetahuan dan aspek attitude,” ujar dr Dolly.
Lebih lanjut, mantan staf Ilmu Penyakit Dalam FK Unsrat tahun 1980-1982 itu, meminta agar kasus bullying tersebut segera diselesaikan, bila perlu melibatkan unsur profesional seperti pihak penegak hukum.
ADVERTISEMENT
Dia mengaku sangat setuju dengan dibentuknya tim untuk mengusut kasus ini, karena jika dibiarkan berlarut, justru akan semakin dalam citra buruk profesi dokter terjadi.
"Jika perlu ada stakeholder utama atau pihak profesional untuk dapat menyelesaikan masalah ini secara tuntas,” ujar Dolly kembali.
Sementara itu, Humas Unsrat, Max Rembang, menyampaikan bahwa saat ini pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menyelesaikan bullying di PPDS Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran itu.
“Saat ini kita sudah bentuk tim khusus untuk menyelesaikan masalah ini. Semoga saja hasilnya akan segera ada,” ungkap Max.