Kisah Penyaliban Yesus yang Dipentaskan Jemaat GMIM Syalom Karombasan Manado

Salah satu adegan dalam kisah Penyaliban Yesus yang dipentaskan oleh Jemaat GMIM Syalom Karombasan, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut).

MANADO - Kisah penyaliban Yesus dipentaskan oleh Jemaat GMIM Syalom Karombasan, Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), menjadi salah satu momen yang paling ditunggu jelang peringatan Hari Jumat Agung dan Perayaan Paskah umat Kristen.

Adegan demi adegan mulai dari penyiksaan, prosesi jalan salib yang dilalui Yesus, diperagakan dengan apik oleh para anggota Pemuda GMIM di jemaat itu. Hal ini cukup membuat masyarakat ikut merasakan penderitaan yang harus didapatkan Yesus untuk menebus dosa manusia.

Glen, anggota jemaat GMIM Syalom Karombasan, mengatakan jika kisah penyaliban ini memang memberikan makna yang sangat besar untuk dia dan seluruh jemaat. Untuk itu, pementasan ini menjadi momen paling ditunggu jelang peringatan Jumat Agung dan Paskah.

"Jadi setiap tahun itu ada pementasan kisah penyaliban Yesus yang digelar oleh jemaat. Ini sangat bagus untuk semua. Untuk orang dewasa, itu memberikan makna penebusan, dan untuk anak-anak, mereka jadi tahu kalau Yesus harus mendapatkan penderitaan luar biasa untuk menebus dosa umat manusia," kata Glen.

Sementara itu, tak hanya menjadi momen bagi jemaat, pementasan kisah penyaliban Yesus ini juga menjadi daya tarik tersendiri untuk warga sekitar, walaupun non Nasrani.

Pada pementasan yang digelar di lapangan milik SMP Negeri 4 Manado, banyak warga di luar jemaat GMIM yang ikut menonton setiap adegan yang ditampilkan.

Aditya Kemu salah satunya. Walaupun bukan beragama Kristen, Aditya mengaku juga dia sengaja datang untuk menyaksikan pementasan kisah tersebut. Menurutnya, dia awalnya penasaran, tapi kemudian ikut dalam alur adegan yang diperankan.

"Jadi datang itu dengan teman-teman. Awalnya hanya mau lihat begitu karena penasaran, tapi ternyata bagus, jadi menontonnya sampai akhir," ujarnya kembali.