Konten Media Partner

Koalisi Advokasi KBB Sulut Diskusi Peran Media Massa Soal Pemahaman Keberagaman

30 Januari 2025 7:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto bersama peserta diskusi yang digelar Koalisi Advokasi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) Sulawesi Utara (Sulut).
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama peserta diskusi yang digelar Koalisi Advokasi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) Sulawesi Utara (Sulut).
ADVERTISEMENT
MANADO - Koalisi Advokasi Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (KBB) Sulawesi Utara (Sulut), menggelar diskusi tentang Tantangan dan Strategi Advokasi di Media Massa. Diskusi ini membahas mengenai peran media massa terkait pemahaman keberagaman di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Bertempat di Masjid Jemaat Ahmadiyah Manado, hadir sebagai narasumber, Yendra Budiana, Sekretaris Pers dan Ketua Media Center Nasional Ahmadiyah Indonesia.
Dalam pemaparannya, Yendra mengatakan betapa pentingnya peran media massa dalam mengadvokasi isu-isu beragama dan berkeyakinan. Menurutnya, informasi yang disajikan media sangat berperan pada pemahaman di masyarakat.
Untuk itu menurut Yendra, media massa juga harus diberikan sumber yang kredibel terkait dengan keberagaman sehingga apa yang akan ditulis di media adalah fakta dan juga kondisi yang sebenarnya tentang komunitas itu sendiri.
"Selama ini pemahaman di masyarakat itu masih sangat terbatas terkait isu beragama dan keberagaman. Ironisnya, media massa yang bisa mensosialisasikan itu justru kesulitan mendapatkan narasumber yang kredibel karena kita cenderung defensif dan belum mau membuka diri. Ini yang harus kita ubah. Tapi harus diingat yang kita sampaikan adalah fakta agar apa yang diberikan sesuai dengan kondisi yang ada," kata Yendra.
ADVERTISEMENT
Yendra juga menyebutkan jika selain media massa, pemanfaatan teknologi dalam hal ini media sosial, juga bisa menjadi sarana penyaluran informasi yang tepat untuk masyarakat mendapatkan pemahaman terkait isu-isu keberagaman dan beragama.
"Yang selama ini jadi persoalan itu adalah kurangnya informasi atau pengetahuan masyarakat tentang isu beragama dan keberagaman termasuk tentang komunitas kita. Jika informasi sudah banyak dan masyarakat bisa melihat secara langsung faktanya, maka itu akan menjadi hal yang baik untuk kita," ujar Yendra kembali.
Kegiatan diskusi ini dihadiri oleh sejumlah jejaring Koalisi Advokasi KBB, seperti penghayat kepercayaan Malesung, Laroma, LBH Manado, Gerakan Perempuan Sulut, AJI Manado, Kelompok Disabilitas, Gusdurian Manado, Anglikan, hingga sejumlah mahasiswa serta masyarakat umum di sekitar lokasi Masjid Ahmadiyah.
ADVERTISEMENT