Komisi IV DPR RI Ingin Karantina Pertanian Dibekali Alat Pemeriksaan Canggih

Konten Media Partner
10 Oktober 2022 11:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang saat menjelaskan kondisi Karantina Pertanian pada kegiatan kunjungan kerja Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin di Sulawesi Utara.
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang saat menjelaskan kondisi Karantina Pertanian pada kegiatan kunjungan kerja Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin di Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
MANADO - Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin, ingin agar Karantina Pertanian dibekali dengan alat pemeriksaan yang canggih serta memiliki laboratorium pengujian yang mumpuni.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Sudin, Karantina Pertanian juga harusnya berada di depan bea cukai bukan di belakangnya, mengingat tugas penting untuk mengawasi kualitas barang.
"Barang itu diperiksa dulu baru bayar cukai," kata Sudin, saat kunjungan kerja ke Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Karenanya saya sangat mendukung sekali kecanggihan peralatan untuk karantina terutama laboratoriumnya."
Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang menyampaikan bahwa tugas Karantina Pertanian saat ini memang terbilang berat, mengingat mereka harus menjaga 537 pintu pemasukan dan pengeluaran dengan Sumber Daya Manusia (SDM) terbatas.
Dikatakan Bambang, khusus untuk Karantina Pertanian Manado hingga September 2022, telah memfasilitasi ekspor produk pertanian asal Sulawesi Utara (Sulut) sebanyak Rp 4,9 triliun, dengan komoditas tertinggi ekspor adalah kelapa dan produk turunannya.
ADVERTISEMENT
Selain itu ada juga beberapa produk unggulan baru yang sedang dibina untuk menjadi produk unggulan Manado, contohnya porang, stevia dan bunga krisan.
"Di sini hampir semua ekspor adalah produk tumbuhan. Karenanya harus selalu dijaga dari unsur aflatoxin, cemaran logam serta hama penyakit," katanya.
Sementara itu, khusus untuk ketersediaan laboratorium, Bambang menjelaskan saat ini Karantina Pertanian telah memiliki 50 laboratorium yang ada di unit pelaksana teknis.
"Tetapi belum semua uji dapat dilakukan di laboratorium tersebut, hanya beberapa yang telah komplit. Karenanya tahun depan kami akan perkuat laboratorium ini," ujar Bambang kembali.
manadobacirita