Lahan Pekuburan Milik Pemerintah Manado Hampir Penuh Tampung Jenazah Corona

Konten Media Partner
15 Januari 2021 20:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lahan pekuburan milik Pemerintah Kota Manado yang menampung jenazah COVID-19
zoom-in-whitePerbesar
Lahan pekuburan milik Pemerintah Kota Manado yang menampung jenazah COVID-19
ADVERTISEMENT
MANADO - Yulin Bawole, Staf Penanganan Darurat BPBD Kota Manado mengaku jika kondisi lahan pekuburan yang dikhususkan untuk penguburan jenazah COVID-19 sudah hampir penuh. Dikatakannya, tinggal ada beberapa lubang lagi di tempat tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kondisi lahan pekuburan yang dikhususkan untuk penanganan jenazah yang dimakamkan dengan protokol COVID-19 sudah hampir penuh. Kalau memang masih terus bertambah dengan jumlah yang banyak, kemungkinan Dinas akan menggali di bagian atas lahan," ujar Yulin.
Yulin mengaku, awalnya lahan pekuburan tersebut bukan untuk pemakaman jenazah yang teridentifikasi COVID-19. Lahan pekuburan yang ada di Kecamatan Mapanget tersebut, adalah pekuburan umum warga di Kota Manado.
Namun, saat terjadi aksi penolakan di berbagai daerah di Sulawesi Utara, untuk memakamkan jenazah COVID-19, Wali Kota Manado, GS Vicky Lumentut mengambil kebijakan, agar jenazah yang ditolak untuk dikuburkan di daerah mereka, bisa dikuburkan di lahan tersebut.
"Jadi tak hanya warga Manado, jenazah yang asal luar Manado yang ditolak di daerah asal, diberikan kebijakan untuk dikubur di lahan pekuburan ini," kata Yulin.
ADVERTISEMENT
Hal inilah yang akhirnya membuat lahan pekuburan tersebut cepat terisi penuh. Pasalnya, saat awal-awal pandemi itu, hampir selalu ada penolakan jenazah COVID-19, yang akhirnya ditampung di lahan pekuburan milik Pemerintah Kota Manado tersebut.
"Di awal pandemi hingga pertengahan itu banyak sekali yang dikubur disini dalam sehari. Kalau akhir-akhir ini, palingan tinggal tiga dalam sehari. Tapi, ya kondisinya sekarang memang sudah sangat sedikit. Paling tinggal beberapa lubang saja," tutur Yulin.
Yulin mengaku jika angka jenazah COVID-19 masih terus bertambah, pihaknya memang sudah merencanakan akan menggali lubang jenazah di atas bukit. Pasalnya, tinggal di daerah itu yang masih bisa digarap untuk dijadikan lahan pekuburan.
Sementara itu, Yulin mengaku suka duka di pekuburan ini adalah ketika turun hujan. Konstruksi tanah mengharuskan mobil jenazah tidak bisa sampai ke dekat lubang kuburan, sehingga harus digotong dari atas ke bawah tempat penguburan berada.
ADVERTISEMENT
"Tentunya jadi tantangan, karena jenazah harus digotong. Kasihannya, yang akan melakukan penguburan melakukan APD lengkap. Jadi, benar-benar diuji jika turun hujan apalagi lebat," kata Yulin kembali.
febry kodongan