Legislator PDIP Ingin Hotel Gunakan Minyak Kelapa Olahan Petani Sulut

Petani mengolah kopra (foto: dok cermat)

Harga komoditi kopra di Sulawesi Utara hingga kini masih anjlok. Banyak petani yang menjerit, karena harga jual kopra dengan ongkos kerja tak saling menutupi. Kopra merupakan olahan kelapa dalam untuk membuat minyak kelapa.

Belum adanya terobosan terkait dengan pasar dagang komoditi unggulan petani di Sulawesi Utara ini, membuat para petani kini mulai enggan mengolahnya.

Melihat fenomena ini, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Sandra Rondonuwu meminta agar ada kebijakan yang diambil Pemerintah Provinsi terkait penyelamatan para petani kopra. Salah terobosan yang bisa diambil menurutnya adalah membuat kerjasama dengan sejumlah pihak, untuk mengganti penggunaan minyak sawit ke minyak kelapa dalam olahan petani lokal.

"Saya ingin semua hotel yang ada, mengganti penggunaan minyak kelapa sawit dengan minyak kelapa dalam dari kopra yang diolah petani. Ini perlu dibuatkan kerjasama, agar petani bisa mendapatkan faedahnya," kata Rondonuwu, Kamis (24/10).

Lanjut menurut politisi PDI Perjuangan ini, keunggulan minyak kelapa dalam yang lebih ramah kesehatan, harusnya bisa menjadi nilai jual dan dimanfaatkan pemerintah untuk bekerjasama dengan pihak perhotelan atau tempat-tempat yang masih menggunakan minyak sawit.

"Artinya, para petani kita bisa diselamatkan karena mereka sudah punya pasar tersendiri untuk menyerap hasil olahan mereka. Ini perlu dibuatkan Peraturan Daerahnya," kata Rondonuwu.

Menurut Rondonuwu, memang tidak bisa secara sporadis diganti. Bisa diatur, misalnya 60 persen penggunaan minyak kelapa itu harus dari olahan petani asal Sulawesi Utara.

"Dampaknya akan besar. Selain kita beri peluang petani kopra untuk dapat pasar yang tepat dan jelas, kita juga akan mengajar para petani ini menghasilkan produk yang benar-benar baik," kata Rondonuwu kembali.

oktaviana mundung