LPG Non Subsidi Turun Harga, Ini Daftar Harga di Pulau Sulawesi

Konten Media Partner
25 November 2023 10:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bright Gas 5,5 Kg. Foto: Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Bright Gas 5,5 Kg. Foto: Pertamina
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MANADO - Pertamina melakukan penyesuaian harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) non subsidi, usai melemahnya nilai tukar mata uang Dolar terhadap Rupiah.
ADVERTISEMENT
Pertamina menurunkan harga LPG Non Subsidi ini yaitu Bright Gas 5,5 Kg dan Bright Gas/LPG 12 Kg. Penurunan tersebut berlaku mulai tanggal 22 November 2023.
Untuk wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat, produk Bright Gas 5,5 kg, harga isi ulang mengalami penurunan menjadi Rp 94.000 per tabung dari harga Rp 100.000. Sedangkan harga isi ulang untuk Bright Gas/LPG 12 Kg juga turun menjadi Rp 194.000 per tabung dari harga Rp 206.000.
Sedangkan untuk wilayah Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara dan Gorontalo, harga isi ulang Bright Gas 5,5 Kg turun menjadi Rp 97.000 per tabung dari Rp103.000. Sedangkan harga isi ulang Bright Gas/LPG 12 Kg juga mengalami penurunan menjadi Rp 202.000 per tabung dari Rp 214.000.
ADVERTISEMENT
"Harga jual tersebut berlaku di seluruh agen resmi yang ditunjuk Pertamina," kata Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw.
Fahrougi menjelaskan, hanya harga LPG non subsidi yang alami penurunan, sementara yang bersubsidi tidak mengalami perubahan. Dia bilang untuk penetapan harga patokan LPG 3 Kg atau LPG bersubsidi menjadi kewenangan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Sementara itu, dijelaskan Fahrougi, dalam kurun waktu terakhir, tren harga CP Aramco mengalami penurunan, sehingga Pertamina turut melakukan penyesuaian berupa penurunan harga untuk LPG non-subsidi 5,5 Kg dan 12 Kg. Diakuinya untuk produk non subsidi prinsipnya menyesuaikan harga pasar.
“Turunnya harga LPG Non Subsidi ini kami harapkan bisa menjadi peralihan yang saat ini masih banyak sektor pengguna yang bukan haknya menggunakan LPG Subsidi atau 3 Kg,” katanya kembali.
ADVERTISEMENT
febry kodongan