Makam Remaja Putri Asal Minsel Dibongkar, Keluarga Ingin Lakukan Autopsi

Konten Media Partner
12 Juni 2021 12:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembongkaran makam atau kuburan Valentina Moniug, remaja putri asal Desa Poigar I Kecamatan Sinonsayang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara
zoom-in-whitePerbesar
Pembongkaran makam atau kuburan Valentina Moniug, remaja putri asal Desa Poigar I Kecamatan Sinonsayang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara
ADVERTISEMENT
MINSEL - Makam atau kuburan dari Valentina Moniug (16) remaja putri asal Desa Poigar I Kecamatan Sinonsayang, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, dibongkar kembali oleh pihak keluarga, Sabtu (12/6) sekira pukul 11.20 Wita. Rencananya, jenazah akan dilakukan autopsi oleh RSUP Prof Kandou Malalayang di Manado.
ADVERTISEMENT
Pembongkaran makam Valentina ini dilakukan keluarga, karena mereka menemukan sejumlah kejanggalan dari kematiannya pada 20 Desember 2020 lalu. Valentina sendiri ditemukan sudah meninggal dunia di Sungai Desa Aergale, Kecamatan Sinonsayang, di mana dugaan awalnya mengalami kecelakaan.
Yus Moniug, ayah Valentina mengatakan, keluarga memilih jalan untuk membongkar makam dan kembali melakukan autopsi, untuk menemukan sebab utama dari kecelakaan yang terjadi terhadap anaknya itu. Menurut Yus, saat meninggal lalu, Valentina mengalami patah tulang tangan dan kaki, kepala bagian belakang retak serta adanya patah di bagian pinggul.
Valentina Moniug semasa hidup
"Banyak kejanggalan. Untuk itu kami minta autopsi untuk mengetahui jelas kematian anak. Apalagi waktu anak meninggal lalu, kita hanya diberi tahu saat anak itu sudah di rumah sakit," kata Yus kembali.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, proses autopsi jenazah korban sendiri mendapatkan fasilitasi dari Ketua Badan Kehormatan DPRD Provinsi Sulawesi Utara, Sandra Rondonuwu dan juga pengacara Sofyan Jimmy Yosadi.
Menurut Sandra Rondonuwu, dirinya memfasilitasi proses pembongkaran makam hingga autopsi, karena keluarga meminta bantuan kepada dirinya. Menurut Sandra, keluarga yang ingin mengetahui pasti penyebab kematian dari korban, ingin dilakukan autopsi tapi tidak memiliki biaya, sehingga difasilitasi olehnya.
"Keluarga datang ke saya meminta bagaimana cara mendapatkan keadilan terkait dengan yang terjadi pada anaknya. Kemudian saya mencari jalan keluar, dan bersama pak Sofyan Yosadi, kami fasilitasi termasuk biaya autopsi dan juga pembongkaran makam," kata Sandra.
Menurut Sandra, dengan adanya pembongkaran makam ini, semoga bisa membantu keluarga korban mendapatkan keadilan, dan berharap kasus ini secepatnya terkuak, terutama apa yang sebenarnya terjadi atas kematian Valentina Moniug.
ADVERTISEMENT
"Semua berharap keadilan dapat ditegakan, begitu juga pak Yus, ayah korban. Kalau di balik ini ternyata ada dugaan pembunuhan misalnya, ini keadilan harus ditegakan. Mari kita ciptakan keadilan seadil-adilnya," kata Sandra kembali.
Turut hadir dalam proses autopsi itu, pengacara Keluarga korban, Sofyan Jimmy Yosadi, Anggota DPRD Sulut Sandra Rondonuwu dan warga Desa. Proses itu juga dijaga oleh pihak TNI dan Polri.
febry kodongan