Konten Media Partner

Melihat Keceriaan Anak Autis di Manado Berlomba dan Ikut Ibadah Paskah

7 April 2021 8:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Emiora (8), anak dengan autisme sedang menggambar dan mewarnai telur Paskah.
zoom-in-whitePerbesar
Emiora (8), anak dengan autisme sedang menggambar dan mewarnai telur Paskah.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MANADO - Dalam rangka peringatan Hari Autisme Sedunia yang dirangkaikan dengan peringatan Paskah, Sekolah Permata Hati Manado, Sulawesi Utara menggelar kegiatan bertemakan paskah untuk para siswa mereka yang merupakan anak dengan autisme.
ADVERTISEMENT
Anak-anak berkebutuhan khusus ini mengawali kegiatan dengan menggambar telur paskah yang telah disiapkan terlebih dahulu oleh para guru. Tampak, 40 siswa di sekolah itu sangat antusias mengikuti lomba ini. Dengan lincahnya mereka mulai mewarnai telur-telur yang disediakan.
Seorang siswa Sekolah Permata Hati Manado menunjukan telur yang telah diwarnainya
Usai mewarnai telur, para siswa yang didampingi 11 guru terapis di sekolah itu, kemudian mengikuti perlombaan mencari telur di luar ruangan kelas. Walaupun menggunakan protokol kesehatan yang ketat, namun tak membuat kehebohan berkurang.
Orang tua yang ikut mendampingi anak-anak mereka ini, juga tampak ikut bergembira bersama dengan anak mereka dalam mencari telur-telur paskah, yang sebelumnya sudah disembunyikan oleh para guru.
Ibadah paskah bersama anak autisme dalam rangka peringatan Hari Autisme Sedunia
Usai lomba mencari telur Paskah, siswa kemudian melaksanakan ibadah bersama. setelah itu para siswa satu persatu diajak oleh guru pembimbing untuk menyanyikan lagu.
ADVERTISEMENT
Sementara, owner Sekolah Permata Hati, Carol Samola mengatakan, ada beberapa kesulitan dalam mendidik siswa berkebutuhan khusus. Dikatakannya, para guru terapis harus bisa memahami perilaku dari anak-anak tersebut.
“Disini saya mengatakan, anak-anak ini disebut berkebutuhan khusus, sehingga pendidikannya juga harus secara khusus, terutama terkait perilaku mereka yang sudah ada sejak mereka lahir hingga besar nanti. Inilah tantangan untuk kami," kata Samola kembali.
febry kodongan