Konten Media Partner

Melihat Pulau Makalehi di Kabupaten Sitaro dengan Segala Potensinya

9 Februari 2023 23:13 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Danau berbentuk hati yang kini dinamakan Danau Cinta yang ada di Pulau Makalehi, Kabupaten Kepulauan Sitaro.
zoom-in-whitePerbesar
Danau berbentuk hati yang kini dinamakan Danau Cinta yang ada di Pulau Makalehi, Kabupaten Kepulauan Sitaro.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pulau Makalehi di Kecamatan Siau Barat, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), merupakan salah wilayah perbatasan Indonesia yang posisi geografisnya berada di titik koordinat 2º44’15” LU dan 125º9’28” BT, dan terdiri dari cekungan, dataran serta perbukitan.
ADVERTISEMENT
Pada umumnya, warga di pulau Makalehi menggantungkan kehidupannya dari perikanan. Salah satu yang paling diingat adalah kawasan ini adalah penghasil ikan asin terbaik di wilayah Sulawesi Utara. Sayang, saat ini keberadaan produksi ikan asin itu mulai sulit ditemui.
Namun, sampai saat ini, wilayah perairan di Pulau Makalehi tetap menjadi sentra perikanan tangkap di Kabupaten Sitaro.
Tak hanya soal perikanan, Pulau Makalehi dikenal sebagai pulau dengan potensi pariwisata yang tak kalah mumpuni. Salah satu yang ikonik adalah danau berbentuk hati di tengah pulau yang populer dengan nama 'Danau Cinta'.
Suasana perkampungan di Pulau Makalehi
Tak hanya unik karena berbentuk hati, ada cerita lain yang juga membuat 'Danau Cinta' ini semakin menarik untuk dikunjungi. Di danau yang juga menjadi sumber air warga, terdapat juga banyak ikan air tawar seperti mujair, ikan mas dan lainnya. Namun, oleh warga setempat, ikan-ikan ini tidak dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Alasannya, rasa lumpur pada ikan-ikan dari danau itu masih tetap terasa saat dimakan. Padahal, ikan-ikan ini sebelum dimasak sudah dibersihkan hingga berkali-kali. Akhirnya, karena tidak dikonsumsi, ikan di danau itu bebas dan terus berkembang biak.
Selain 'Danau Cinta', ada juga satu tempat yang patut dikunjungi ketika berada di Pulau Makalehi. Bahkan, ada ungkapan jika tidak berkunjung ke tempat itu, maka belum dikatakan sampai di Pulau Makalehi.
Nama lokasinya oleh warga setempat disebut Onding. Umum kata warga, bahwa tempat itu semacam kuburan. Namun model kuburan tidak seperti biasanya. Sebab, banyak terdapat tulang belulang manusia yang berserakan. Ke tempat itupun, warga terus mewanti-wanti untuk tetap menjaga adab.
Menurut cerita warga setempat, di mana ada keyakinan bahwa alam akan berubah secara drastis ketika ada pengunjung yang bertindak kurang sopan saat berada di lokasi tengkorak tersebut. Seperti dengan sengaja menyentuh atau mengubah posisi letak sejumlah tengkorak, maka dipercaya akan ada angin barat lokal yang tiba-tiba bertiup dengan sangat kencang, meskipun waktu itu kondisi cuaca cerah. Bahkan, beberapa mempercayai jika melakukan adab buruk di tempat itu, maka mereka akan kesulitan untuk kembali pulang.
Onding, kawasan pekuburan di Pulau Makalehi yang memiliki cerita terkait dengan adab
Tak hanya di daratan, di laut, Pulau Makalehi juga unggul dalam potensi pariwisatanya. Salah satu yang dibanggakan adalah pemandangan bawah laut di perairan pulau itu. Sejumlah spot diving menjadi primadona, di mana disebutkan keunikan biota laut yang ada tidak akan ditemui di tempat lain di mana pun.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro pun kini mulai serius melirik potensi pariwisata di pulau itu. Inilah yang kemudian membuat visi dan misi Pemerintah Daerah menjadikan pariwisata sebagai salah satu yang harus dikembangkan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Sitaro, Dolly Polimpung mengungkap, satu dari tiga desa di Pulau Makalehi kini menuju Desa Wisata dan menjadi program prioritas yang akan dilaksanakan.
“Jadi ada lima desa di Kabupaten Kepulauan Sitaro yang akan dikembangkan menjadi desa wisata. Satunya dari Pulau Makalehi,” ujar Dolly.
Menurut Dolly, desa-desa wisata ini diharapkan akan menjadi pendorong perekonomian daerah serta juga akan berdampak baik bagi pendapatan masyarakat. Untuk itu, pihaknya juga tengah merancang program yang bisa mendorong kehadiran oleh-oleh khas dari Pulau Makalehi.
ADVERTISEMENT
“Setidaknya ketika wisatawan berkunjung, kembalinya itu bisa membawa oleh-oleh khas Makalehi yang dikelola UMKM di sana. Meski untuk itu, akan ada kerja sama secara lintas sektoral,” katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRKP) Sitaro, Bob Ch Wuaten, menyebutkan untuk mendukung program pariwisata, pihaknya juga telah melakukan pembangunan infrastruktur penunjang.
Dijelaskan, khusus di Makalehi ada pembangunan akses jalan ke puncak bukit untuk bisa menyaksikan keindahan 'Danau Cinta'.
“Tahun ini pun kembali telah dialokasikan lagi anggaran Rp 300 juta, dan ini merupakan program lanjutan pembangunan jalan tahun sebelumnya,” kata Bob.
Selain itu, Bob mengaku jika pada rapat koordinasi yang difasilitasi Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), telah dibahas tentang pengembangan kawasan pesisir atau perbatasan.
ADVERTISEMENT
“Termasuk pengembangan atau penataan danau yang ada di Pulau Makalehi,” katanya.
Bob menambahkan, infrastruktur adalah hal yang berperan penting dalam pengembangan potensi pariwisata. Dengan infrastruktur yang baik, menurutnya akan bisa mendorong perkembangan yang baik juga.
"Untuk itu pembangunan infrastruktur akan sejalan dengan pengembangan pariwisata itu sendiri," ujarnya kembali.
Sementara, di sektor perikanan, hingga saat ini pengembangan program masih terus dilakukan.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sitaro, Nova Lahengking, menyebutkan saat ini untuk pengembangan sektor perikanan di Pulau Makalehi baru sebatas pada program distribusi bantuan bahan bakar minyak (BBM) untuk para nelayan.
“Saat ini kami juga masih dalam proses pendataan untuk para nelayan. Dan umumnya, aktivitas nelayan di Pulau Makalehi masih bersifat tradisional,” kata Nova.
Salah satu pemandangan di Pulau Makalehi
Butuh Dukungan Perbankan
ADVERTISEMENT
Pengembangan sektor pariwisata bisa dibilang erat kaitannya dengan sektor perbankan. Dengan semakin banyaknya pembiayaan bank ke sektor pariwisata, maka bisnis ini juga akan berkembang.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah memberikan beberapa kebijakan bagi sektor jasa keuangan terutama perbankan, agar lebih tertarik masuk ke sektor tersebut.
Antara lain dengan memberi kebijakan batas minimum pemberian kredit (BMPK) dan Peraturan OJK (POJK) modal inti, agar memperluas akses permodalan sektor usaha pariwisata kepada perbankan.
Kepala BNI Kantor Cabang Siau, Nelson Bimbanaung menyebutkan telah ada pembicaraan dengan Dinas Pariwisata terkait dukungan terhadap pengembangan pariwisata di daerah tersebut.
Salah satu yang dibicarakan adalah program model pembayaran tiket masuk ke lokasi wisata yang akan dilakukan secara non tunai, di mana wisatawan atau pengunjung hanya menggunakan Qris, fitur di mobile banking untuk melakukan pembayaran.
ADVERTISEMENT
"Untuk penerapannya, kami menunggu tindak lanjut,” ucapnya.
Untuk dukungan perbankan sendiri kepada para pelaku dan pengusaha pariwisata, Nelson menerangkan bahwa melalui bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR), diharapkan nantinya akan mendorong pengembangan pariwisata di daerah.
“Tapi soal ini (pemberian KUR), kami juga masih menunggu aturan baru dari pusat,” katanya lagi.
Sementara itu, BNI telah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro pada 2 Oktober 2022 lalu, yang berlangsung di Manado.
Penandatanganan MoU itu terkait dengan program literasi digital perbankan di wilayah Sitaro.
“Meski tindak lanjutnya masih menunggu dari pemerintah daerah untuk kepastian bidang-bidang apa saja untuk penerapan berbasis digital tersebut,” katanya kembali.
Sementara untuk bank daerah, Kepala Cabang Bank SulutGo Siau, Jerry Tuuk mengaku sampai saat ini belum ada kerja sama dengan Pemerintah Daerah dalam hal pengembangan sektor pariwisata dan perikanan di Kabupaten Kepulauan Sitaro.
ADVERTISEMENT
Namun begitu, ia mengungkap, bahwa pihaknya akan sangat menyambut baik ketika ketika dibuka pintu kerja sama tersebut.
“Pada prinsipnya kami sangat menyambut, karena itu untuk pengembangan sektor-sektor yang menjadi unggulan di daerah," ujarnya kembali.
franky salindeho