Konten Media Partner

Modal Jadi Faktor Belum Optimalnya Pemanfaatan Potensi Perikanan di Sulampua

9 Agustus 2024 5:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perahu nelayan di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
zoom-in-whitePerbesar
Perahu nelayan di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
MANADO - Persoalan modal menjadi salah satu penyebab belum optimalnya pemanfaatan potensi perikanan di wilayah pulau Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua). Padahal potensi besar perikanan ini bisa mendongkrak perekonomian di wilayah itu.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Kepala Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan, Rizki Ernadi, saat mengikuti Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) BI Sulampua, yang digelar di Kota Manado, Kamis (8/8) kemarin.
Diakui oleh Rizki, penyaluran kredit permodalan untuk sektor perikanan juga belum tersalur dengan baik, karena beberapa pertimbangan risk atau risiko yang cukup tinggi untuk sektor tersebut.
“Penyaluran kredit belum baik karena risk appetite tinggi pada sektor perikanan. Lalu, kapal kayu sebagai aset utama nelayan juga belum banyak diterima sebagai collateral pembiayaan,” ujar Rizki yang juga Koordinator Wilayah Sulampua.
Rizki juga menyampaikan jika beberapa kendala pada potensi di sektor perikanan adalah fasilitas seperti cold storage yang belum memadai, dan ketidakmampuan bersaing dengan industri di luar Sulampua, hingga faktor cuaca buruk.
ADVERTISEMENT
Adapun pangsa produksi perikanan tangkap di Sulampua merupakan yang terbesar di Indonesia, mencapai 55,87 persen, yang justru adalah potensi luar biasa yang bisa memberikan multiply effect besar.
Sementara, menanggapi hal tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Steve Kepel, turut mendukung upaya penguatan pada sektor perikanan melalui keuntungan geografis yang mampu menjadi hub untuk mempermudah ekspor produk perikanan.
“Sulut memiliki keunggulan untuk bisa jadi hub di kawasan timur. Memanfaatkan bandara Sam Ratulangi dan pelabuhan Bitung karena memiliki akses lebih dekat dengan negara di Asia Timur,” ungkap Kepel kembali.
swingly m