Olly Dondokambey ke China, Bawa Misi Pariwisata dan Pendidikan

Gubernur Sulut, Olly Dondokambey saat berada di pabrik ramah lingkungan dan perpusatakaan Conch di China. (foto: istimewa)

MANADO - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Olly Dondokambey, menilai positif kebijakan negara China yang melonggarkan pembatasan COVID-19 dan membuka perbatasan internasional, karena bisa membangkitkan optimisme perekonomian di tahun 2023 ini.

Menurut Olly, Sulut yang selama ini menjadi salah satu mitra ekonomi China, diprediksi bisa mendatangkan keuntungan dengan kebijakan tersebut.

Olly sendiri telah melakukan kunjungan kerja ke negeri tirai bambu sejak Sabtu pekan lalu. Di sana, Olly bahkan telah mendatangi pabrik ramah lingkungan Conch dan perpustakaannya, Senin (8/5) kemarin.

Kunjungan ke Conch tersebut tak lepas dar sebagian besar proyek pembangunan infrastruktur di Sulut menggunakan semen Conch. Hal ini dikatakannya sebagai investasi bernilai positif bagi kedua belah pihak, baik dari sisi ekonomi maupun percepatan pembangunan.

Diakui Olly, selain berkunjung ke Conch, dirinya juga akan melakukan lobi pembukaan jalur penerbangan di delapan kota di Cina untuk menggenjot kunjungan wisata di Sulut, sekaligus memacu pertumbuhan ekonomi yang sempat tertahan karena pandemi COVID-19.

"Intinya agar Sulut lebih dikenal di dunia, pariwisata meningkat, investasi tambah banyak," kata Olly.

Selain perekonomian dan pariwisata, Olly juga menyasar sektor pendidikan. Disebutnya, saat ini pemerintah telah menyiapkan program magang di Cina bagi masyarakat Sulut untuk mempercepat transfer teknologi.

"Kalau sebelumnya pelajar di Sulut mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah di China. Nantinya mereka kembali untuk membangun Sulut. Sekarang kita ingin ada magang," ujar Olly kembali.

Adapun dalam kunjungan ke China, Olly didampingi Ketua TP PKK Sulut, Rita Maya Dondokambey-Tamuntuan dan pejabat Pemprov Sulut di antaranya, Asisten I Denny Mangala dan Asisten III, Frangky Manumpil.

febry kodongan