Konten Media Partner

Operasi Jagratara, Kemenkumham Sulut Periksa Dokumen 18 WNA di SMA Lokon Tomohon

8 Oktober 2024 20:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim pengawasan orang asing dari Kemenkumham Sulut saat memeriksa dokumen keimigrasian milik 18 WNA yang ada di SMA Lokon St. Nikolaus di Kota Tomohon. (foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Tim pengawasan orang asing dari Kemenkumham Sulut saat memeriksa dokumen keimigrasian milik 18 WNA yang ada di SMA Lokon St. Nikolaus di Kota Tomohon. (foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
TOMOHON - Operasi Jagratara sebagai upaya pengawasan terhadap orang asing, kembali digelar oleh Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulawesi Utara (Sulut).
ADVERTISEMENT
Kali ini, tim pengawasan melakukan pemeriksaan di SMA Lokon St. Nikolaus yang berada di Kota Tomohon. Dipimpin langsung oleh Kepala Kemenkumham Sulut, Ronald Lumbuun, mereka melakukan pemeriksaan dokumen terhadap 18 Warga Negara Asing (WNA) di sekolah tersebut.
18 WNA yang ada di SMA Lokon St. Nikolaus, 17 di antaranya adalah tenaga pengajar. Sementara satu orang lainnya adalah pelajar. Dalam pemeriksaan itu, ke-18 WNA memiliki dokumen administrasi yang lengkap, dan tidak memiliki masalah keimigrasian.
Kepala Kemenkumham Sulut, Ronald Lumbuun, mengatakan jika operasi yang digelar merupakan upaya pengawasan orang asing, sekaligus memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait tugas dan fungsi dari Keimigrasian.
Ronald yang dalam kegiatan ini didampingi, Kepala Divisi Keimigrasian, Syamsul Efendi Sitorus, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Manado, Rachmat serta jajaran Divisi Keimigrasian dan Kanim Manado, mengatakan jika operasi ini juga menjadi salah satu kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung program Pemerintah Provinsi Sulut.
ADVERTISEMENT
“Jadi selain kegiatan ini untuk mendukung program Direktorat Jenderal Imigrasi, operasi ini juga menjadi kegiatan yang dilaksanakan untuk mendukung program Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk menjadikan daerah ini sebagai pintu gerbang Asia Pasifik,” ujar Ronald kembali.