Pasca Gempa, Warga Bitung ke Pantai Ingin Lihat Perubahan Air Laut

Konten Media Partner
8 Juli 2019 0:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Gempa bumi berkekuatan 7,1 skala richter yang mengguncang wilayah barat daya Ternate, Maluku Utara, pukul 23.08 WITA, Minggu (7/7), juga dirasakan sampai ke Sulawesi Utara. Sebagimana rilis BMKG, Episentrum gempa berada sekitar 135 kilometer barat daya Ternate dengan kedalaman 10 kilometer.
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sendiri merilis peringatan dini tsunami di Sulawesi Utara dan Maluku Utara. Kota Bitung di Sulawesi Utara menjadi daerah dengan status Siaga Tsunami sesuai dengan rilis dari BMKG tersebut.
Sementara, disaat sebagian warga mulai mencari lokasi yang tinggi, sejumlah warga Kota Bitung justru menuju ke pantai. Mereka beralasan ingin melihat perubahan air dan gelombang laut untuk memastikan apakah memang akan terjadi tsunami.
Beberapa warga yang berada di pantai menyebutkan jika, tsunami memiliki tanda air surut seperti yang mereka lihat di beberapa informasi.
"Makanya kami ingin memastikan apakah memang ada air laut yang surut tiba-tiba atau tidak," ujar Ibrahim, warga Kota Bitung Sulawesi Utara, Senin (8/7) dini hari.
ADVERTISEMENT
Sementara, beredar informasi Kota Bitung memiliki alat Tsunami Early Warning System atau TsEWS yang terletak di Kompleks Kantor Walikota Bitung, dimana akan berbunyi panjang sebagai tanda ada tsunami setelah terjadi gempa bumi.
Namun, dalam pesan ini, disebutkan hingga saat ini tidak ada sirene panjang yang dibunyik dari alat TsEWS tersbeut. Untuk itu, warga dimintakan tidak panik tapi tetap waspada.
tim manadobacirita