PB PMII Tegaskan Hanya Ada Satu Kepengurusan yang Diakui di Manado

Pengurus Cabang PMII Manado berfoto bersama dengan perwakilan Badan Otonom NU selepas pelantikan.

MANADO - Ketua Pengurus Besar (PB) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bidang Ketenagakerjaan, Hamdi Umanailo, menegaskan hanya ada satu kepengurusan PMII di Manado yang diakui secara nasional dan terdaftar secara resmi.

Hal ini disampaikannya menyentil adanya PMII tandingan di Kota Manado, yang menurutnya sama sekali tak diakui oleh PB PMII, sehingga tak layak menggunakan atribut lambang pergerakan organisasi yang merupakan badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) tersebut.

"Tak ada pengurus lain (PMII) di Manado selain yang dilantik oleh PB PMII. Jadi, jangan bilang lagi ada dualisme, karena sudah jelas di setiap rapat pleno BPH PB PMII, tidak pernah membahas adanya PMII tandingan atau apa pun namanya. Yang dibahas itu hanya cabang-cabang yang tidak bertentangan dengan AD/ART PMII," kata Hamdi di Manado.

Menurut Hamdi, yang sah dan diakui adalah PMII Manado yang dilantik oleh PB PMII, dan bukan organisasi yang membawa nama PMII tapi tak diakui kepengurusan oleh tingkatan nasional.

"Kelompok-kelompok yang mengatasnamakan PMII merupakan sebuah pembodohan terhadap mahasiswa baru. Sekali lagi ditegaskan, PB PMII tidak mengakui kepengurusan PMII lain, selain yang dilantik saat ini," ujar Hamdi kembali.

Sebelumnya, PB PMII melantik Pengurus Cabang PMII Manado periode 2023-2034, di salah satu hotel di Kota Manado, Sabtu (16/9).

Pelantikan tersebut mengambil tema "Pembela Bangsa,Penegak Agama: Konsolidasi Organisasi; Membangun Kesadaran Teologis, Wujudkan Cita-cita Gerakan," dan dihadiri oleh Badan Otonom PWNU Sulawesi Utara, serta Organisasi Cipayung Plus dan OKP di kota Manado.

manadobacirita