Pegiat Musik Berharap Musik Kolintang Selalu Ditampilkan di Setiap Acara Besar

Alat musik Kolintang.

MANADO - Meski telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada 5 Desember 2024 lalu, nyatanya belum ada progres yang signifikan dalam upaya melestarikan musik tradisional Kolintang.

Yance Kaunang, salah satu pegiat musik kolintang di Sulawesi Utara (Sulut), menyebutkan jika untuk melestarikan alat musik tradisional itu, maka diperlukan kolaborasi antara pemerintah dan juga asosiasi, sehingga ada solusi tepat yang bisa dilaksanakan.

Yance yang juga pentolan grup musik kolintang Zanita ini, berharap agar ke depan pemerintah dan asosiasi perlu menyediakan kesempatan, baik untuk tampil dalam kegiatan-kegiatan pariwisata maupun dengan membuat event khusus.

“Kita belum melihat sesuatu yang baru dari pemerintah dalam upaya menjaga kelestarian musik Kolintang. Tetapi menurut saya, sebaiknya pemerintah dan asosiasi memfasilitasi adanya pementasan maupun festival yang memberikan ruang lebih bagi pelaku musik,” ujar Yance.

Ia menjelaskan, kesempatan untuk tampil tersebut akan semakin membuka munculnya minat kaum muda terhadap alat musik Kolintang.

Namun begitu, Yance juga turut memberikan masukkan kepada pegiat musik Kolintang yang masih berusaha eksis hingga hari ini. Katanya, untuk tetap dikenal, maka pegiat musik Kolintang perlu berinovasi dan memanfaatkan media sosial.

“Kita harus update dengan perkembangan, mengikuti musik yang banyak disukai sekarang seperti apa, supaya tidak dianggap tertinggal, dan tentu memanfaatkan media sosial supaya makin dikenal,” ujarnya kembali.