Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten Media Partner
Pelaku Pembunuhan Bocah di Boltim Sempat Beri Keterangan Bohong ke Bupati
20 Januari 2024 0:04 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
BOLTIM - Sebuah video yang menunjukkan AM alias Anita alias Aning, pelaku pembunuhan bocah di Boltim , memberikan keterangan bohong kepada Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sam Sachrul Mamonto, sebelum perbuatannya terungkap, viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
Dalam video itu, pelaku AM tampak berbicara memberikan keterangan kepada Bupati Boltim yang ikut melakukan pencarian korban Tilfa Azahra Mokoagow (8), yang merupakan anak bungsu dari salah satu pejabat di Pemerintah Kabupaten Boltim.
Pelaku AM yang menggunakan baju hijau di video itu, tampak tenang seolah tak mengetahui keberadaan korban yang dibunuh, dan memberikan keterangan soal dirinya yang melihat korban terakhir kali sebelum dinyatakan hilang.
Netizen pun menganggap jika video tersebut menunjukkan jika niat pelaku benar-benar sudah direncanakan, sehingga dengan mudah berbohong kepada orang lain.
"Jago tidak takut dengan rasa bersalah telah membunuh," tulis akun facebook Susanti P****.
Kasus ini sendiri mulai terungkap ketika jenazah korban ditemukan oleh warga. Saat ditemukan, jenazah korban ditutupi dengan daun pisang, di mana kepala dan tubuhnya telah terpisah.
ADVERTISEMENT
Polisi yang melakukan pengumpulan bahan keterangan dan memeriksa saksi-saksi akhirnya berhasil menemukan jejak perhiasan korban yang dijual di salah satu toko emas di Desa Tutuyan II, satu dusun sebelum tempat kejadian perkara.
Akhirnya, pelaku AM alias Anita alias Aning diperiksa kembali dan dia pun mengaku telah melakukan pembunuhan terhadap korban yang masih memiliki hubungan kerabat dengan dirinya.
Kapolres Boltim, AKBP Sugeng Setyo Budhi, dalam keterangan pers mengatakan pelaku telah merencanakan pembunuhan tersebut dengan maksud ingin mengambil perhiasan korban.
Korban yang mengenal baik korban awalnya diajak ke kebun dengan alasan mencari sayur. Saat melihat kesempatan, pelaku mendorong korban hingga terjatuh. Sebelum korban bangun, pelaku langsung menindih korban dari atas dengan cara menduduki tubuh korban dan menindih kedua tangan korban sehingga korban susah bergerak.
ADVERTISEMENT
"Pelaku kemudian menggorok leher korban hingga putus dengan pisau yang sudah dibawanya. Kemudian kepala korban dijatuhkan ke selokan. Setelah itu, pelaku mengambil perhiasan korban, satu buah kalung (emas), satu buah gelang, dan dua buah cincin," kata Kapolres.
Kemudian, setelah perhiasan diambil, pelaku langsung mendorong tubuh korban ke dalam selokan. Pisau yang digunakan juga kemudian dibuang tak jauh dari tempat kejadian perkara.
manadobacirita