Konten Media Partner

Pelaku Pembunuhan Sopir Ternyata Pernah Tikam Orang Saat Masih di Bawah Umur

5 Februari 2025 8:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Stivianus Tombokan Sumanti, pelaku pembunuhan sopir travel Gorontalo-Manado. Sopir dibunuh karena pelaku tak mau membayar ongkos penumpang.
zoom-in-whitePerbesar
Stivianus Tombokan Sumanti, pelaku pembunuhan sopir travel Gorontalo-Manado. Sopir dibunuh karena pelaku tak mau membayar ongkos penumpang.
ADVERTISEMENT
MINAHASA - Stivianus Tombokan Sumanti (21), pelaku pembunuhan terhadap Azriel A Billyford Warius, seorang sopir travel Gorontalo-Manado, hanya karena tak mau membayar ongkos perjalanan sebagai penumpang, ternyata pernah bermasalah hukum saat dia masih belum berusia 18 tahun.
ADVERTISEMENT
Informasi dirangkum, pelaku Stivianus, pernah terlibat kasus penikaman terhadap warga Minahasa lainnya. Tapi, pada saat kejadian itu, pelaku dinyatakan di bawah umur karena masih berusia kurang dari 18 tahun.
Kasat Reskrim Polres Minahasa, AKP Edi Susanto, membeber jika pelaku Stivianus, memang pernah bermasalah hukum saat dia belum berusia atau masih di bawah usia 18 tahun.
"Di bawah umur, belum 18 (tahun)," ujar AKP Edi, saat ditanyakan kapan Stivianus pernah bermasalah dengan hukum.
Sebelumnya, Stivianus Tombokan Sumanti (21), warga asal Tondano Utara, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), tega membunuh seorang Sopir Travel Gorontalo-Manado bernama Billy Warius.
Stivianus membunuh korban dengan menikamnya, hanya karena tak mau membayar ongkos menumpang kendaraan travel yang dikemudikan korban. Padahal, Stivianus sudah diantar dari Gorontalo hingga ke Tondano Minahasa.
ADVERTISEMENT
Peristiwa nahas ini terjadi pada Senin (3/2) di Kelurahan Wolowan Tondano, daerah asal pelaku.
Pengakuan saksi yang juga nyaris ditikam pelaku, peristiwa itu berawal ketika korban meminta ongkos ke pelaku usai diantar ke Tondano dari Gorontalo.
Korban kemudian beralasan akan mengambil uang terlebih dahulu di rumahnya. Menurut saksi, rumah pelaku berada di lorong. Setelah beberapa saat, pelaku tak kunjung kembali membawa ongkos. Korban kemudian mengikuti pelaku untuk meminta kepastian ongkos.
Namun, bukannya membayarkan ongkos, pelaku malah menghujani korban dengan tikaman menggunakan senjata tajam jenis pisau. Korban yang diserang tiba-tiba tak bisa melawan hingga kemudian terkapar dan meninggal.
"Saya lihat di kaca spion, pelaku sudah tikam-tikam korban di jalan. Setelah itu dia lari ke arah saya mau tikam juga. Tapi saya kasih naik kaca," kata saksi yang melihat langsung aksi brutal pelaku.
ADVERTISEMENT