Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Pelestarian Budaya Lokal Untuk Tangkal Radikalisme dan Xenophobia
13 Juni 2019 21:01 WIB

ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Steven O.E. Kandouw mengingatkan pentingnya upaya untuk mempertahankan budaya lokal dalam mencegah bahaya radikalisme dan xenophobia yang bukan bagian dari budaya masyarakat Sulut.
ADVERTISEMENT
Menurut Kandouw, pemerintah daerah sudah sepatutnya untuk menyampaikan pentingnya kearifan lokal, sesuai teori tentang dominan culture yang menjelaskan bahwa dengan adanya dominan culture maka tidak akan terjadi kerusuhan.
"Makanya di masing-masing daerah rancang tentang kearifan budaya lokal, supaya semua membangun budaya lokal," kata Kandouw, saat membuka Rapat Pemantapan Peran Koordinasi Dalam Rangka Penguatan Kebudayaan, Kamis (13/6) di Manado.
Kandouw mengingatkan, jangan ada lagi pihak-pihak yang melupakan budaya, karena jika diibaratkan, mereka itu tidak tahu jalan pulang. Untuk itu menurutnya, budaya tidak boleh dilupakan.
"Menurut hemat saya, pelestarian budaya harus diikhtiarkan, digencarkan tidak henti-hentinya. Walaupun saat ini kita menghadapi revolusi industri 4.0, tetapi budaya itu harus tetap ada," tutur mantan Ketua DPRD Provinsi Sulut ini.
ADVERTISEMENT
oktavian mundung (kontributor)