Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Pembunuhan Bocah di Boltim, Pelaku Mandi dan Salat Sebelum Jual Perhiasan Korban
19 Januari 2024 18:02 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
BOLTIM - AM alias Anita alias Aning, pelaku pembunuhan bocah perempuan di Desa Tutuyan III, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut), sempat mandi dan salat usai membunuh korban pada Kamis (18/1) siang.
ADVERTISEMENT
Setelah mandi dan salat, pelaku kemudian menjual barang perhiasan milik korban yang diambil dari tubuh korban. Setelah itu, dia kembali ke rumah dan tanpa ada rasa bersalah justru ikut berpura-pura mencari korban.
Hal ini disampaikan Kapolres Boltim, AKBP Sugeng Setyo Budhi, saat konferensi pers, Jumat (19/1). Menurut Kapolres, pelaku memang sudah merencanakan pembunuhan tersebut dengan maksud mencuri perhiasan korban.
"Usai membunuh korban, tersangka lalu pulang ke rumah mandi kemudian salat. Lalu pergi menjual perhiasan emas korban untuk selanjutnya membeli handphone, voucher dan belanja di Indomaret,” kata Kapolres.
Polisi sendiri telah mengamankan barang bukti pakaian daster yang digunakan saat menghabisi nyawa korban, cincin emas, handphone, uang, dan pisau yang digunakan untuk menggorok leher korban.
ADVERTISEMENT
Adapun jerat hukum yang akan dikenakan kepada tersangka adalah Pasal 40 KUHP subsider 365 KUHP subsider pasal 338 KUHP dengan ancaman hukuman mati atau paling ringan 12 tahun penjara.
"Hingga saat ini penyidik masih melakukan pengembangan kasus. Dan untuk tersangka lainnya belum ada,” kata Kapolres kembali.
Sebelumnya, seorang bocah perempuan berusia delapan tahun di Desa Baret, Kecamatan Tutuyan, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara (Sulut) ditemukan meninggal dunia dengan kondisi kepala putus terpisah dari tubuhnya, Kamis (18/1) malam ini.
Korban bernama Tilfa Azahra Mokoagow, diduga jadi korban perampokan, karena seluruh perhiasan yang digunakannya hilang. Informasi dirangkum jenazah ditemukan tak jauh dari rumahnya, di mana tubuh korban ditutupi dengan daun pisang.
ADVERTISEMENT
Menurut informasi yang didapatkan, awalnya korban yang masih duduk di bangku kelas 2 SD tak lagi terlihat pada Kamis (18/1) siang sejak sepulang sekolah. Pihak keluarga mulai mencari korban pada sore hari karena korban tak kunjung pulang rumah.
Pencarian korban menjadi meluas setelah Bupati Boltim, Sam Sachrul Mamonto, membagikan foto dan info tentang korban yang hilang. Ayah dari korban sendiri adalah salah satu pejabat di Pemerintah Kabupaten Boltim.
manadobacirita