Pemerintah Kampung di Sitaro Diminta Kreatif Antisipasi Dampak El Nino

Anggota DPRD Sulut, Toni Supit, saat menjadi pembicara kegiatan bersama aparat kampung di Kabupaten Sitaro.

MANADO - Pemerintah Kampung di Kabupaten Sitaro (Siau Tagulandang Biaro), diminta untuk bertindak kreatif untuk menghadapi dampak dari fenomena El Nino yang diprediksi masih akan berlangsung hingga awal tahun 2024.

Anggota DPRD Sulawesi Utara (Sulut), Dr Toni Supit, mengatakan kreatif yang dimaksudkan seperti mencari cara memenuhi kebutuhan pangan warga yang tentunya berdampak dengan adanya fenomena El Nino. Salah satunya menanam makanan pengganti beras, yang tentunya terdampak dengan kekeringan yang terjadi.

“Kita harus lebih bijaksana, di mana kita wajib memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami pangan alternatif sebagai pengganti beras,” ujar TonSu, sapaan akrab politisi PDIP ini saat menjadi pembicara di kegiatan sosialisasi Peraturan Perundang-undangan tentang Pemerintah, Perencanaan, Kelembagaan, Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan Kampung.

Menurut Toni, El Nino telah memberi efek yang luar biasa yang saat ini sudah dirasakan, seperti suplai beras yang belakangan berkurang dari daerah pemasok.

"Konsep diversifikasi pangan tersebut sebagai salah satu solusi mandiri yang dapat dilakukan masyarakat terkait pemenuhan kebutuhan pangan dalam keluarga," katanya.

Lanjut dikatakannya, dampak El Nino ini tak hanya terjadi pada suplai pangan seret, namun juga pada kekurangan sumber air bersih bagi masyarakat.

Untuk itu, DPRD Provinsi Sulut, Pemerintah Provinsi Sulut dan Pemkab Sitaro telah mengajukan usulan mobil tangki air ke Pemerintah Pusat.

“Dan saat ini mobil tangki air sudah diterima, yang kemudian akan dipakai untuk mengantisipasi dampak dari El Nino saat ini,” katanya kembali.

franky salindeho