Konten Media Partner

Pemerintah Sulut Diminta Komitmen Soal Larangan Konsumsi Daging Anjing

1 Maret 2019 19:43 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Diskusi antara Koalisi Pecinta Anjing se Dunia dengan Pemerintah Provinsi Sulut yang diwakili Assisten I, Edyson Humian di kota Manado, Jumat (1/3). Diskusi ini dilaksanakan komunitas pecinta anjing terkait dengan komitmen pemerintah untuk melarang konsumsi daging anjing dan kucing di Sulawesi Utara
zoom-in-whitePerbesar
Diskusi antara Koalisi Pecinta Anjing se Dunia dengan Pemerintah Provinsi Sulut yang diwakili Assisten I, Edyson Humian di kota Manado, Jumat (1/3). Diskusi ini dilaksanakan komunitas pecinta anjing terkait dengan komitmen pemerintah untuk melarang konsumsi daging anjing dan kucing di Sulawesi Utara
ADVERTISEMENT
SULAWESI Utara menjadi salah satu wilayah di Indonesia, yang mendapatkan sorotan terkait dengan konsumsi daging anjing. Tak hanya persoalan konsumsi, cara mematikan anjing dengan dipukul dan di bakar, dinilai sadis dan kurang beradab.
ADVERTISEMENT
Jumat, (1/3) sore tadi, Koalisi pecinta anjing yang terdiri dari perwakilan beberapa negara, melakukan audiensi dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, yang diwakili Assisten I Bidang Pemerintahan, Edyson Humiang.
Dalam diskusi tersebut, Koalisi Pecinta Anjing berdiskusi tentang komitmen dari Pemerintah Provinsi untuk melakukan edukasi kepada masyarakat, tentang anjing yang bukan makanan dan tak layak untuk dibunuh dengan cara-cara yang sadis.
Lola Webber dari United Kingdom (Inggris Raya), Founder and director of chance for animals foundation sekaligus kordinator DMFI Indonesia menyebutkan, perlu ada komitmen dari pemerintah terkait dengan isu perdagangan anjing dan kucing.
Apalagi menurut Lola, persoalan kesehatan juga menjadi hal yang dikhawatirkan terkait dengan perdagangan anjing di Sulawesi Utara. Konsumsi dan juga terpapar darah anjing berpenyakit, bisa langsung menjangkiti manusia.
ADVERTISEMENT
"Kami siap memberikan bantuan dalam bentuk apapun untuk melakukan edukasi ini. Yang kami butuh adalah sebuah komitmen dari pemerintahan," tutur Lola.
Sebastian Margenfeld, Founder and Director of Hope and Wellness foundation e.v Germany mengungkapkan, pihaknya siap untuk memberikan support kepada pemerintah, terkait dengan edukasi dan komitmen menekan angka konsumsi daging anjing dan kucing di wilayah Sulawesi Utara.
"Bantuannya sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan," kata Sebastian.
Assisten I Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Edyson Humiang sendiri menguncapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan komunitas pecinta anjing, terkait dengan kesehatan masyarakat di Sulawesi Utara.
Menurut Humiang, pemerintah memang tidak bisa serta merta melarang penjualan dan konsumsi daging anjing, mengingat tradisi makan daging anjing sudah lama berada di masyarakat Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
"Tapi, tentunya kami akan melakukan sosialisasi terkait dengan bahaya konsumsi daging dan terpapar daging berpenyakit. Kami akan instruksikan SKPD terkait untuk melakukan sosialisasi itu," tutur Humiang.
"Dan perlu diketahui jika Pemerintah Provinsi itu tak mengijinkan hewan apapun untuk dibunuh secara sadis," kata Humiang kembali.
Adapun koalisi pecinta anjing yang datang audiens dengan Pemerintah Provinsi adalah, Lola Webber (UK), Founder and director of chance for animals foundation and kordinator DMFI Indonesia, Peter Egan (UK), Celebrity and Animal Welfare Activist, Sabastian Margenfeld (Germany), Founder and director of hope and wellness foundation e.v Germany, Davide Acito (Itali), Founder and Director of Action Project Animal APA, Anne Parengkuan Supit (Manado), Founder dan Director of Animal Friends Manado Indonesia (AFMI), Andrew Tellings (UK), Wordpress media, Dita Carolina (Manado), Animal Activists AFMI, Nicky Kindangen (Manado), Animal Activists AFMI, Davide Lamonte (Italia) dan Billy Gustavo Lolowang (Manado), Program Manager at Tasikoko Wildlife and Rescue Center PPST Tanjung Merah.
ADVERTISEMENT
isa anshar jusuf