Pemilik SPBU yang Kedapatan Isi Solar Subsidi ke Jeriken Bantah Terlibat

Konten Media Partner
31 Juli 2022 11:24 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan berisi puluhan jeriken solar bersubsidi yang diisi dari SPBU di Desa Tambala, Kabupaten Minahasa saat tertangkap warga.
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan berisi puluhan jeriken solar bersubsidi yang diisi dari SPBU di Desa Tambala, Kabupaten Minahasa saat tertangkap warga.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MANADO – Dylan Ryan Kandoli, pemilik SPBU 74.95605 di Desa Tambala, Kecamatan Tombariri, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, yang kedapatan mengisi solar bersubsidi ke ratusan jeriken, mengaku tak mengetahui kejadian yang berbuntut sanksi dari Pertamina tersebut.
ADVERTISEMENT
Dylan mengaku jika kasus tersebut baru diketahuinya setelah menjadi viral di media sosial. Apalagi menurutnya, kejadian itu dilakukan para karyawan lewat jam operasional atau pada tengah malam.
"Saya langsung memberhentikan semua oknum karyawan yang terlibat pada malam tersebut," kata Dylan.
Terkait dengan namanya yang disebut sebagai pemilik ratusan jeriken yang diisi solar bersubsidi tersebut, Dylan membantahnya.
Dikatakannya, memang benar SPBU di Tambala tersebut adalah miliknya. Namun apa yang dilakukan para karyawan di SPBU tersebut bukanlah suruhan dirinya dan murni perbuatan oknum-oknum tersebut.
Hal inilah yang menurut Dylan menjadi dasar dirinya mengambil tindakan tegas terhadap para karyawan yang terlibat, sekaligus menjadi pembelajaran agar para karyawan tahu yang dilakukan adalah hal yang salah.
ADVERTISEMENT
“Sekarang SPBU kami sudah beroperasional secara normal. Untuk para pelaku yang terlibat, kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian untuk tindakan selanjutnya,” kata Dylan kembali.
Sebelumnya, Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di wilayah Tanawangko, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut) kedapatan mengisi solar bersubsidi ke ratusan jeriken pada waktu dini hari tepatnya pada Kamis (28/7) sekitar pukul 00.15 Wita.
Hal ini membuat warga meradang, karena pada siang harinya SPBU tersebut memasang tanda jika solar dalam kondisi kosong. Namun pada kenyataan solar bersubsidi itu justru diisi ke puluhan jeriken dengan kapasitas 25 liter per jeriken.
SPBU dengan nomor identitas 74.9560 ini bahkan dengan rapi menyembunyikan aktivitas ilegal mereka. Pasalnya, jika hanya dilihat dari depan SPBU, tempat tersebut dalam kondisi gelap gulita sehingga akan dikira tak melakukan aktivitas.
ADVERTISEMENT
Namun, saat masuk ke dalam area SPBU, ternyata ada beberapa petugas SPBU yang sedang mengisi solar di kendaraan ladbak terbuka yang berjejer puluhan jeriken.
Saat kedapatan melakukan aksi ilegal itu, pengawas dan operator SPBU mengaku jika jeriken-jeriken tersebut adalah milik dari DK, adik dari pengusaha SPBU di tempat itu.
“Ini bos DK punya. Dia yang suruh kami ambil solar di sini,” ungkap Fani, pengawas di SPBU tersebut.
“Sebelum mobil ini, sudah ada mobil yang selesai. Setiap mobil diisi 2500 liter kalau dua mobil jumlahnya 5000 liter. Yang punya bos,” kata pengawas dan operator SPBU yang tepergok tersebut.
febry kodongan