Konten Media Partner

Pemkab Sitaro Gelar Kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting

24 Oktober 2024 4:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjabat Bupati Sitaro, Joi Eltiano B Oroh.
zoom-in-whitePerbesar
Penjabat Bupati Sitaro, Joi Eltiano B Oroh.
ADVERTISEMENT
SITARO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sitaro menggelar kegiatan Diseminasi Audit Kasus Stunting, dalam rangka memperkuat upaya menurunkan angka stunting di daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab utama stunting, serta merumuskan langkah konkret mengatasi masalah gizi buruk yang berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak di Kabupaten Sitaro.
Penjabat Bupati Sitaro, Joi Eltiano B Oroh, mengatakan penanganan stunting sangat penting dilakukan. Itu karena dampaknya yang luas, tidak hanya pada fisik anak, tetapi juga pada perkembangan kognitif dan produktivitas anak di masa depan.
"Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah masa depan generasi kita. Anak-anak yang terkena stunting akan mengalami keterbatasan dalam perkembangan otak, yang akhirnya mempengaruhi kemampuan belajar dan produktivitas mereka di kemudian hari," ujar Joi.
Joi mengutarakan terkait program Gerakan Sitaro Edukasi Intervensi Anak Stunting (Gesit Eva'S) yang telah dilaksanakan oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sitaro selama ini, telah memberikan kontribusi yang sangat baik untuk percepatan penanganan stunting di daerah.
ADVERTISEMENT
Program ini sendiri menurutnya, bertujuan untuk memberikan intervensi dini kepada anak-anak yang berisiko mengalami stunting, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pemenuhan gizi sejak kehamilan.
“Kami harap lewat kegiatan diseminasi ini, kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang menyebabkan stunting di wilayah kita. Dengan begitu, kita bisa merumuskan kebijakan yang tepat dan efektif,” ucapnya.
Selain itu, kegiatan audit kasus stunting yang dilakukan, diharapkan bisa menghasilkan rekomendasi yang jelas dan berbasis data dalam penanganan stunting. Joi mengatakan, audit ini jadi landasan penyusunan kebijakan dan investasi yang tepat sasaran.
Sementara itu, dr Marlin Takarendehang SpOG, narasumber dalam kegiatan tersebut, mengatakan pencegahan stunting tidak hanya pada balita, tapi juga penting mengatasi masalah Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil.
ADVERTISEMENT
Dikatakannya, pencegahan stunting harus dimulai sejak masa kehamilan dengan memastikan asupan gizi yang cukup bagi ibu dan bayi.
"Oleh karena itu, intervensi gizi yang tepat dan edukasi terus-menerus sangat diperlukan untuk mencegah balita mengalami stunting," ujarnya kembali.