Pemkab Sitaro Pilih Tutup Pasar Tradisional Karena Pasien Corona Bertambah

Konten Media Partner
10 Juli 2020 8:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Kepulauan Sitaro, Evangelian Sasingen memantau pasar tradisional Ulu, Siau
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Kepulauan Sitaro, Evangelian Sasingen memantau pasar tradisional Ulu, Siau
ADVERTISEMENT
SITARO - Pemerintah Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) merespon cepat peningkatan jumlah pasien positif Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) yang pada Kamis (9/7) kemarin bertambah empat orang, dengan melakukan penutupan sementara aktivitas pasar tradisional di Kepulauan Siau.
ADVERTISEMENT
Dikatakan Bupati Kepulauan Sitaro, Evangelian Sasingen, keputusan penutupan sementara aktivitas jual beli di pasar tradisional yang ada di Siau, sebagai salah satu cara untuk menekan penyebaran virus corona di daerah tersebut.
"Keputusan ini kami ambil setelah sebelumnya melaksanakan rapat bersama tim gugus tugas. Ini adalah langkah awal mengantisipasi penyebaran sembari melakukan tracing dan tracking kemungkinan adanya penambahan pasien lain," kata Bupati Sasingen.
Menurut Sasingen, pasca penutupan pasar, langkah yang diambil yakni pelaksanakan penyemprotan disinfektan di lokasi pasar dengan intensitas dua kali dalam sehari. Menurutnya, tidak ada yang dikecualikan untuk disemprot disinfektan.
Selain penutupan pasar tradisional, akses jalan di kawasan Boulevard Ulu juga akan ditutup sementara.
"Bertambahnya kasus ini, menjadi catatan bagi semua pihak termasuk masyarakat, bahwa betapa penting menerapkan protokol kesehatan itu secara benar," tutur Sasingen.
ADVERTISEMENT
Sementara, adanya penambahan kasus pasien corona di Sitaro juga berdampak pada kembali ditundanya pembukaan sekolah hingga batas waktu yang belum ditentukan. Padahal, pemerintah baru-baru ini telah mempersiapkan protokol kesehatan untuk metode belajar mengajar secara tatap muka.
"Begitu juga dengan aktivitas di tempat-tempat ibadah. Pemerintah daerah sudah menganjurkan agar sementara waktu ini ditunda pelaksanaannya. Tadi saya sudah rapat bersama dengan para pimpinan lintas denominasi agama untuk membahas hal itu," kata Sasingen kembali.
franky salindeho