Pendeta Gilbert Sebut Bentrok Terjadi karena Iman dan Nasionalisme Masih Tipis

Konten Media Partner
1 Desember 2023 13:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendeta Gilbert Lumoindong (foto: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Pendeta Gilbert Lumoindong (foto: istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MANADO - Tokoh agama Kristen Indonesia, Pendeta Gilbert Lumoindong, mengatakan jika ada bentrok yang terjadi antara dua kubu di Indonesia, itu bisa terjadi karena Iman dan Nasionalisme dari orang-orang yang bertikai itu masih tipis.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan Pendeta Gilbert saat mengunjungi Sulawesi Utara (Sulut) dan dimintai tanggapan terkait dengan terjadinya bentrok ormas di Bitung pada Sabtu (25/11) akhir pekan lalu.
"Iman itu mempersatukan, mengajarkan kasih dan kerukunan serta kepedulian. Dan kalau ada masalah di satu tempat, orang-orang beriman membantu, bukan memprovokasi," kata Gilbert.
Lanjut dikatakan pendeta karismatik ini, terkait dengan konflik antara Palestina dan Israel, bukan baru kali ini terjadi, tapi sudah ada sejak lama. Untuk itu dia menyayangkan jika kemudian warga Indonesia yang kemudian saling serang dengan sesama warga.
"Kenapa kita yang harus baku (saling) serang dan baku saling menghancurkan. Malahan sebaiknya kita berpikir apakah yang kita perbuat sebagai warga Indonesia atau tidak," ujar Gilbert yang pernah memberikan kurma Palestina untuk Anies Baswedan ini.
ADVERTISEMENT
Oleh karena dia meminta kepada masyarakat di Sulawesi Utara (Sulut), agar berdoa semoga gencatan senjata berakhir dan peperangan tidak ada lagi di semua wilayah yang tengah berperang.
"Yang harus kira pikirkan solusi negara damai, yang duduk bersama dan hidup berdampingan, dengan berdaulat dan saling menopang. Jangan saling provokasi, karena menciptakan kedamaian itu lebih indah," ujarnya.
"Setiap agama apa pun mengajarkan kasih dan mengajarkan kedamaian. Mari kita terapkan itu," kata Gilbert kembali.
febry kodongan