Penduduk Miskin di Sulawesi Utara Turun, Begini Ketimpangan Pengeluaran Warga

Konten Media Partner
17 Juli 2022 20:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret kemiskinan di Indonesia. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Potret kemiskinan di Indonesia. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
MANADO - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) merilis data jika penduduk miskin di Sulut per Maret 2022 mengalami penurunan sebesar 0,08 poin dibandingkan data survei terakhir pada bulan September 2021.
ADVERTISEMENT
Jumlah penduduk miskin saat ini tercatat berjumlah 185,14 ribu orang atau sebesar 7,28 persen dari total penduduk di Sulut. Angka ini berkurang 1.400 orang yang masuk kategori penduduk miskin.
"Secara Year on Year atau Maret 2022 banding Maret 2021 menurun 11,21 ribu orang atau 0,49 persen," kata Kepala BPS Sulut, Asim Saputra.
Sementara itu, BPS juga menerbitkan data tentang ketimpangan pengeluaran penduduk di Sulut. Dikatakan Asim, BPS menggunakan indikator Gini Ratio dan Distribusi Pengeluaran menurut World Bank.
"Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan. Untuk mengukur ketimpangan pengeluaran penduduk, BPS menggunakan indikator Gini Ratio dan Distribusi Pengeluaran menurut World Bank," kata Asim.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan Asim, pada Maret 2022, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Sulut yang diukur oleh Gini Ratio adalah sebesar 0,365. Angka ini meningkat 0,006 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2021 yang sebesar 0,359.
Tapi Gini Ratio ini tidak mengalami perubahan bila dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2021 yang sebesar 0,365.
Menurutnya, berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 18,11 persen.
"Hal ini menunjukkan pengeluaran penduduk pada Maret 2022, baik di daerah perkotaan sebesar 18,04 persen maupun di daerah perdesaan 18,92 persen, berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah karena berada di atas 17 persen," kata Asim kembali.
manadobacirita