Konten Media Partner

Penduduk Sulut yang Bekerja Per Februari 2025 Sebanyak 1,29 Juta Orang

13 Mei 2025 18:47 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Aidil Adha.
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara, Aidil Adha.
ADVERTISEMENT
MANADO - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) mencatat jumlah penduduk usia kerja di Sulut yang bekerja per Februari 2025 mencapai 1,29 juta orang. Angka ini tumbuh tiga persen dibandingkan bulan Februari 2024.
ADVERTISEMENT
Adapun penduduk usia kerja di Sulut mencapai 2,11 juta orang per Februari 2025, di mana sebanyak 1,38 juta orang masuk dalam kategori angkatan kerja.
Kepala BPS Sulut, Aidil Adha, menjelaskan jika penduduk usia kerja merupakan semua orang yang berumur 15 tahun ke atas. Menurutnya sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja.
"Di Sulut jumlah angkatan kerja mencapai 1,38 juta orang, sisanya termasuk bukan angkatan kerja sebanyak 732,20 ribu orang," ujar Aidil.
Lebih lanjut, Aidil menjelaskan jika dalam periode setahun terakhir, jumlah penduduk yang bekerja bertambah sebanyak 37,73 ribu orang.
"Dari 1,29 juta orang yang bekerja itu, sebanyak 891,96 ribu orang merupakan pekerja penuh waktu dan 284,98 ribu orang bukan pekerja penuh. Adapun 117,98 ribu orang lainnya merupakan setengah pengangguran," kata Aidil.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulut, Rahel Rotinsulu, menyatakan jika Sulut memiliki jumlah angkatan kerja yang banyak dan potensial. Untuk itu pihaknya terus mendorong peningkatan kualitas SDM agar dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja.
"Kami memiliki Balai Latihan Kerja (BLK) yang menyediakan berbagai program pelatihan bagi tenaga kerja maupun calon tenaga kerja. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi mereka agar siap bersaing di dunia industri," ujar Rahel
Ia menjelaskan bahwa pelatihan-pelatihan tersebut dirancang sesuai dengan minat dan bakat peserta, serta menyesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja di Sulut.
"Dengan peningkatan kompetensi ini, harapannya semakin banyak tenaga kerja lokal yang terserap industri," katanya menambahkan.