Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner
Penembakan Warga di Tambang Ratatotok: Berawal dari Aksi Pencurian Hasil Tambang
12 Maret 2025 12:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
MANADO - Penembakan warga di Tambang Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Sulawesi Utara (Sulut) oleh diduga anggota Brimob, yang mengakibatkan tewasnya seorang warga bernama Fredo Tongkotow (sebelumnya ditulis Fernando), menjadi perhatian utama warga di Sulut, semenjak kasus terjadi Senin (10/3).
ADVERTISEMENT
Informasi diperoleh, disebutkan jika penembakan itu terjadi berawal dari aksi pencurian hasil tambang serta peralatan-peralatan pendukung di dalam tambang. Aksi pencurian memang sering dilakukan oleh puluhan orang bersenjata tajam dan menggunakan senapan angin rakitan.
Aksi pencurian ini juga sering disertai kekerasan terhadap para penambang maupun orang yang bertugas untuk memasak di area tambang.
Dalam jumpa pers yang digelar Kepolisian Daerah (Polda) Sulut, Selasa (11/3), Wakapolda Sulut, Brigjen Pol Bahagia Dachi, menjelaskan adanya tindakan sekelompok warga yang masuk di lokasi tambang di perkebunan Alason Kecamatan Ratatotok, untuk melakukan pencurian.
Menurut Bahagia, aksi pencurian ini sudah beberapa kali dilakukan, di mana sudah ada laporan ke Polres Minahasa Tenggara dan juga Polda Sulut.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan, aksi pencurian ini juga menggunakan kekerasan, di mana mereka tak segan untuk berbuat anarkis, termasuk pernah mengikat anggota polisi yang berada di lokasi tambang, sebelum mereka melakukan pencurian.
"Kejadian (pencurian) ini sudah beberapa kali terjadi," ujar Bahagia.
Wakapolda mengatakan jika pihaknya kini akan memburu otak yang mengumpulkan warga dan masuk di wilayah tambang dengan membawa senjata tajam dan senjata api untuk melakukan pencurian.
Sementara itu, terkait dengan anggota kepolisian yang berada di tambang saat kejadian penembakan itu, Wakapolda menyampaikan jika Kapolda Sulut, Irjen Pol Roycke Langie, sudah menginstruksikan jika ditemukan kelalaian serta melakukan pelanggaran untuk diproses secara tegas.
“Dalam hal ini, kasus terus berproses di Bidang Propam. Dan pak Kapolda sudah perintahkan jika anggota kita melakukan pelanggaran, maka kita akan jatuhkan hukuman seberat-beratnya,” ujar Bahagia.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan Bahagia, selain korban meninggal, ada juga dua korban lain pada saat kejadian, yaitu Christian Suoth tertembak di kaki dan David Tontey yang luka-luka akibat terjatuh.
"Mohon buat masyarakat supaya bisa bersabar agar proses ini bisa mendapatkan hasil yang maksimal," ujar Bahagia kembali.