Konten Media Partner

Penerbangan di Bandara Siau Terhenti Akibat Insiden Sam Air, Pemkab Cari Solusi

23 November 2024 4:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bandara Siau di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Siau di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
SITARO - Insiden kecelakaan pesawat Sam Air di Gorontalo, ternyata ikut berdampak pada terhentinya aktivitas penerbangan di Bandara Siau, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut). Pasalnya, sejak insiden itu, tak ada lagi jadwal penerbangan di Sitaro.
ADVERTISEMENT
Pesawat Sam Air selama ini menjadi satu-satunya yang melayani rute penerbangan ke wilayah Nusa Utara, termasuk Sitaro. Dampak dari terhentinya penerbangan itu sangat dirasakan oleh masyarakat, terutama untuk kebutuhan mendesak.
Penjabat Bupati Sitaro, Joi Eltiano B Oroh, mengatakan jika pihaknya kini tengah mencari solusi, di mana baru-baru ini telah dilakukan langkah strategis dengan menggelar audiensi bersama Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) Agustinus Budi Hartono, di Jakarta baru-baru ini.
Dalam audiensi tersebut, Penjabat Bupati menyampaikan bahwa konektivitas udara merupakan kebutuhan vital bagi masyarakat Sitaro. Dijelaskan, selain mendukung mobilitas masyarakat, transportasi udara juga berperan penting mendukung perkembangan ekonomi, terutama untuk distribusi barang, serta aksesibilitas bagi wisatawan dan investor.
ADVERTISEMENT
“Dalam audiensi itu, kami berharap agar aktivitas penerbangan di Bandara Siau bisa segera kembali normal. Kami sangat memahami bahwa konektivitas udara sangat penting bagi masyarakat Sitaro, terutama dalam mendukung mobilitas dan perkembangan ekonomi daerah,” ujar Joi.
Menanggapi hal ini, Kementerian Perhubungan RI menyatakan dukungan penuh terhadap upaya Pemkab Sitaro untuk memulihkan operasional penerbangan di Bandara Siau.
“Kami memahami pentingnya konektivitas udara di wilayah kepulauan seperti Sitaro. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk membantu mencari solusi terbaik agar operasional penerbangan di Bandara Siau dapat segera kembali normal,” kata Direktur Angkutan Udara, Agustinus Budi Hartono.
Sebagai langkah awal, Kemenhub RI akan berkoordinasi dengan sejumlah operator penerbangan kecil yang memiliki pesawat serupa dengan Sam Air, seperti Susi Air dan Smart Airlines, di mana diharapkan operator tersebut kemungkinan menggantikan layanan yang terhenti di Bandara Siau, setidaknya hingga operator penerbangan utama dapat kembali beroperasi.
ADVERTISEMENT
“Kami akan segera melakukan negosiasi dengan operator penerbangan lain untuk memastikan ketersediaan layanan transportasi udara di Bandara Siau. Harapannya, rute ini dapat kembali beroperasi dalam waktu dekat,” kata Agustinus kembali.