Pengakuan Keluarga Warga Minsel Meninggal Usai Divaksin: Tak Ada Pendampingan

Konten Media Partner
22 Juli 2021 11:30 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemakaman Warga Minsel yang meninggal dunia usai divaksin
zoom-in-whitePerbesar
Pemakaman Warga Minsel yang meninggal dunia usai divaksin
ADVERTISEMENT
MANADO - Keluarga besar Juita Lidya Tiwa (30), warga Minsel meninggal usai divaksin, mengaku selama mengalami gejala Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), tak pernah ada pendampingan maupun perhatian dari Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19.
ADVERTISEMENT
Seperti diungkapkan Michael Sigarlaki, suami dari Juita. Menurutnya, sejak hari pertama istrinya disuntik vaksin corona mengalami KIPI, tak pernah ada pendampingan yang dilakukan, sehingga membuat keluarga kebingungan harus berbuat apa dengan kondisi tersebut.
Michael mengaku, pihak Satgas terkesan hanya mengejar target untuk vaksinasi dan akhirnya melanggar Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 14 tahun 2021, tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19, pasal 15a dan Pasal 15b.
"Dalam pasal-pasal yang ada di Perpres Nomor 14 Tahun 2021, jelas ada pendampingan yang dilakukan. Tapi ini tidak dilakukan, hingga kami kebingungan mau bikin apa dengan kondisi istri saya yang tiba-tiba sakit setelah divaksin," kata Michael.
Namun demikian, Michael dan keluarganya sebenarnya sudah ikhlas dengan kematian istrinya tersebut. Dirinya hanya berharap agar pemerintah tidak lepas tangan dan malah tak menerima kelalaian yang terjadi.
ADVERTISEMENT
"Cukup istri saya yang menjadi korban, jangan ada lagi orang lain yang menjadi korban. Fasilitas kesehatan harus benar-benar dibuat untuk melayani, sehingga tidak ada lagi Puskesmas yang tidak memiliki dokter jaga. Keluarga ikhlas dan berharap hal ini jadi pelajaran untuk semua," kata Michael kembali.
febry kodongan