Penjelasan Panji Yosua GMIM Soal Ancaman Polisikan WNA yang Protes Toa Gereja

Konten Media Partner
30 Agustus 2023 21:36 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Minahasa Tenggara, James Sumendap, yang juga Panglima Panji Yosua GMIM
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Minahasa Tenggara, James Sumendap, yang juga Panglima Panji Yosua GMIM
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
BITUNG - Panglima Panji Yosua GMIM, James Sumendap, angkat suara terkait ancamannya untuk mempolisikan WNA yang protes suara toa (pengeras suara) gereja di Bunaken, Kota Manado, saat menggalang dana pembangunan hingga larut malam.
ADVERTISEMENT
Dikatakan James yang juga Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) ini, dirinya tak main-main untuk mempolisikan WNA tersebut karena sudah menjadi tugas dari Panji Yosua untuk membela GMIM, termasuk merusak atau menyinggung citra GMIM.
"Siapa pun individu, kelompok yang menyinggung atau merusak citra GMIM, Panji Yosua tidak diam, Panji Yosua akan bergerak," kata James di Kota Bitung, Rabu (30/9).
Menurutnya, sebagai panglima Panji Yosua harus menyampaikan apa yang menjadi tugas pokok dan fungsi Panji Yosua, di mana hal itu adalah menjaga dan melindungi GMIM. Reaksi ini menurutnya adalah bukti bahwa Panji Yosua ada dan bukan tidur.
"Karena eksistensi Panji Yosua luas, siapa pun orang itu yang menghina, atau salah berkata tentang GMIM, Panji Yosua tidak tidur. Panji Yosua terdepan menjaga, melindungi kehormatan Gereja serta keselamatan pendeta, pelayan-pelayan khusus dan para komisi-komisi. Itu tugas utama kita sebagai Panji Yosua," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, untuk laporan polisi, dirinya tetap akan mengikuti hierarki, di mana dia masih menunggu petunjuk langsung dari pimpinan GMIM.
Menurutnya, apabila pimpinan tertinggi memerintahkan untuk melaporkannya, pihaknya akan langsung bergerak, karena sejak awal kasus ini dia sudah siap untuk melakukan aksi.
Sebelumnya, WNA asal Amerika bernama Tony Keene yang protes suara toa gereja, telah meminta maaf dengan cara membacakan pernyataannya di kantor Imigrasi Manado, Selasa (29/8). Saat itu, juga hadir Ketua Jemaat GMIM Patmos, gereja yang diprotes dan Kapolsek Bunaken Kepulauan.
febry kodongan