Konten Media Partner

Penyebab Warga Minsel Meninggal Usai Divaksin: Tak Terkait Vaksin

3 Agustus 2021 10:17 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah Juita Lidya TIwa, disemayamkan di rumahnya di Desa Motoling Dua, Kecamatan Motoling, Kabupaten Minahasa Selata, Sulawesi Utara. (foto: febry kodongan/manadobacirita)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah Juita Lidya TIwa, disemayamkan di rumahnya di Desa Motoling Dua, Kecamatan Motoling, Kabupaten Minahasa Selata, Sulawesi Utara. (foto: febry kodongan/manadobacirita)
ADVERTISEMENT
MANADO - Kasus Juita Lidya Tiwa, warga Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) yang meninggal hari ke-10 usai divaksin, dinyatakan bukan karena vaksin corona yang diterimanya.
ADVERTISEMENT
Dalam rilis Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Sulawesi Utara, Juita dinyatakan meninggal karena Sepsis dan Anemia pascapendarahan. Tak hanya itu, disebutkan jika Juita mengalami infeksi bakterial yang berat disertai penurunan Hemogoblin (Hb).
"Infeksi bakterial dan pucat yang terjadi, tidak berkaitan dengan vaksinasi COVID-19," tulis rilis Satgas Penanganan COVID-19 Sulawesi Utara.
Masih dalam kesimpulan pemeriksaan kasus Juita tersebut, dijelaskan jika tim investigasi tidak mendapatkan data kondisi kesehatan pasien sebelum vaksinasi.
Selain itu, berdasarkan hasil diskusi virtual yang dilakukan antara Komnas KIPI, Komda PP KIPI Sulawesi Utara, Puskesmas Motoling, RS Cantia Tompasi Baru, Dinas Kesehatan Minahasa Selatan (Minsel) dan Dinas Kesehatan Daerah Sulawesi Utara (Sulut), disebutkan jika KIPI yang terjadi adalah koinsiden, atau tidak ada kaitan dengan pemberian vaksinasi COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Penyebab kematian adalah Sepsis dan Anemia pascapendarahan," tulis rilis tersebut.
Sebelumnya, Juita Lydia Tiwa (30), warga asal Desa Motoling Dua, Kecamatan Motoling, Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), meninggal dunia, 10 hari setelah divaksin. Juita, ibu dua orang anak ini meninggal pada Minggu (18/7), setelah sebelumnya mengalami demam, sakit kepala dan mual.
Keluarga meyakini, Juita meninggal karena suntikan vaksin corona jenis AstraZeneca yang didapatkannya. Hal ini merujuk dari kondisi Juita yang awalnya sehat, tiba-tiba langsung mengalami sakit setelah mendapatkan suntikan vaksin tersebut.
tim manadobacirita