Konten Media Partner

Perkenalkan, Serat Pisang Abaka Talaud, Bahan Baku Uang Dollar

5 Agustus 2019 10:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pisang Abaka yang diambil pelepahnya untuk dibuatkan serat yang ternyata menjadi bahan baku pembuat uang Dollar Amerika
zoom-in-whitePerbesar
Pisang Abaka yang diambil pelepahnya untuk dibuatkan serat yang ternyata menjadi bahan baku pembuat uang Dollar Amerika
ADVERTISEMENT
Belum banyak yang tahu, jika bahan baku uang Dollar Amerika, ternyata berada di Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Bertempat di Pulau Karakelang tepatnya di Kecamatan Emang, dua jam dari Melonguane, ibukota Kabupaten yang Bupatinya ditangkap KPK, bahan baku mata uang negeri Paman Sam berada.
ADVERTISEMENT
Adalah serta Pisang Abaka, pisang yang tidak di makan buahnya, hanya diambil pelepahnya untuk dijadikan serat, yang menjadi bahan baku pembuatan Dollar Amerika. Kekuatan serat Pisang Abaka ini memang sangat teruji.
Jun Atang, salah satu penduduk asal Kabupaten Talaud menjelaskan, serat pisang Abaka ini sudah beberapa tahun terakhir menjadi komoditi unggulan dari warga di Kecamatan Emang. Bahkan, hampir seluruh wilayah di Kecamatan tersebut menanam pisang tersebut.
"Jenis pisang Abaka yang dijadikan bahan dasar pembuatan uang dollar Amerika itu, adanya di Filipina, salah satu wilayah di Afrika dan di Talaud. Pisang ini juga tidak bertumbuh di sembarang tempat, karena tanahnya harus benar-benar gembur dan tidak boleh ada bebatuan," kata Atang, saat ditemui di Kota Manado, Senin (5/8).
ADVERTISEMENT
Sayangnya menurut Atang, karena tidak memiliki jalur perdagangan yang baik, masyarakat pembudidaya ini hanya menjual kepada pembeli yang berasal dari Surabaya dengan harga yang tergolong sangat murah yakni Rp6 ribu per kilo.
"Padahal untuk mendapatkan 1 kilogram serta abaka ini, prosesnya lama dan pohon yang diambil juga banyak. Jadi, memang tidak sesuai ongkos produksinya. Saya tidak tahu, pembeli dari surabaya itu jualnya berapa? Tapi karena memang tidak ada jalur perdagangan, mau tidak mau warga jual saja," kata Atang.
Atang mengungkapkan, serat abaka saking kokohnya dan sulit untuk diputus, sering dijadikan tali untuk pengikat kapal maupun tali pengikat jangkar untuk perahu-perahu nelayan.
"Kekuatannya sudah teruji. Tali dari serat abaka ini, tidak mudah putus dan tahan kondisi cuaca apapun," tutur Atang.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, sejumlah masyarakat Talaud juga memanfaatkan Tali dari serat Abaka untuk membuat sejumlah kerajinan tas, topi anyaman dan beberapa produk lainnya yang dijual ke pemerintah untuk dijadikan bahan cenderamata.
"Jadi, ada kerjasama dengan pemerintah kabupaten dalam hal ini Dinas Pariwisata untuk kerajinan dari tali pisang abaka. Komoditinya lumayan bagus karena memang teruji sangat kuat," kata Atang kembali.
isa anshar jusuf