Permintaan Daging Babi Asal Sulawesi Utara Terus Meningkat, Jakarta Tujuan Utama

Konten Media Partner
10 Maret 2022 7:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daging babi asal Sulawesi Utara melewati pemeriksaan di Balai Karantina Pertanian Manado. Daging babi ini bebas dari African Swine Flu (ASF)
zoom-in-whitePerbesar
Daging babi asal Sulawesi Utara melewati pemeriksaan di Balai Karantina Pertanian Manado. Daging babi ini bebas dari African Swine Flu (ASF)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MANADO - Permintaan pasokan daging babi asal Sulawesi Utara (Sulut), terus mengalami peningkatan. Sebanyak 104 ton daging babi telah dilalulintaskan sejak awal tahun 2022, atau meningkat tiga kali lipat dibandingkan periode sama tahun 2021 yang hanya 34 ton saja.
ADVERTISEMENT
Dari data lalu lintas produk pertanian, IQFAST Barantan di Karantina Pertanian Manado, menunjukan pengiriman komoditas ini ke berbagai provinsi, termasuk hotel, restoran dan pabrik olahan yang menyajikan menu untuk kelompok masyarakat khusus di ibukota, DKI Jakarta.
"Dari data kami, DKI Jakarta masih menjadi tujuan utama untuk daging babi asal Sulut," kata Kepala Karantina Pertanian Manado, Kementan, Donni Muksydayan Saragih.
Donni menyebutkan, daging babi asal Sulut memiliki nilai tersendiri, karena hingga tahun kedua semenjak penyakit demam afrika pada hewan babi, African Swine Flu (ASF) terjadi di beberapa wilayah tanah air, babi di daerah nyiur melambai terus berstatus bebas penyakit tersebut.
Dengan status masih bebas ASF memberi dampak yang signifikan terhadap peningkatan lalu lintas daging babi. Untuk itu menurut Donni, ini menjadi tantangan bersama untuk mempertahankan status bebas ASF itu.
ADVERTISEMENT
"Selain melakukan pengetatan pengawasan, bersama dengan dinas terkait kami gencar lakukan sosialisasi pencegahan ASF, apalagi ternak babi merupakan salah satu komoditas peternakan unggulan di Sulut," ujar Donni.
Ketua Asosiasi Peternak Babi Sulut, Gilbert Wantalangi, menyebutkan pihaknya berharap bantuan semua pihak termasuk masyarakat untuk dapat mempertahankan status bebas ASF di Sulut, agar ia dan para peternak dapat juga berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi dimasa pandemi COVID-19.
Sementara, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementan, Bambang, menyebutkan wabah ASF di beberapa wilayah telah dilakukan penanggulanggannya bersama dengan instansi terkait.
Pihaknya diakui telah menerapkan sistem pencegahan masuknya ASF dari wilayah wabah melalui Mitigasi Risiko Virus African Swine Fever (ASF), Classical Swine Fever (CSF) dan Swine Flu (Influenza A). Adanya sistem ini membuat setiap unit pelaksana teknis (UPT) di lingkup Barantan wajib melakukan monitoring Influenza A pada babi yang dilalulintaskan di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Ke depan, kita perkuat sinergi para pelaku usaha, peternak maupun pemerintah dalam upaya pencegahan masuknya ASF terutama di pintu-pintu pemasukan seperti pelabuhan dan bandara," ujar Bambang kembali.
manadobacirita