Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Permintaan Daging Babi Asal Sulawesi Utara Terus Meningkat, Jakarta Tujuan Utama
10 Maret 2022 7:59 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
MANADO - Permintaan pasokan daging babi asal Sulawesi Utara (Sulut), terus mengalami peningkatan. Sebanyak 104 ton daging babi telah dilalulintaskan sejak awal tahun 2022, atau meningkat tiga kali lipat dibandingkan periode sama tahun 2021 yang hanya 34 ton saja.
ADVERTISEMENT
"Dari data kami, DKI Jakarta masih menjadi tujuan utama untuk daging babi asal Sulut," kata Kepala Karantina Pertanian Manado, Kementan, Donni Muksydayan Saragih.
Donni menyebutkan, daging babi asal Sulut memiliki nilai tersendiri, karena hingga tahun kedua semenjak penyakit demam afrika pada hewan babi, African Swine Flu (ASF) terjadi di beberapa wilayah tanah air, babi di daerah nyiur melambai terus berstatus bebas penyakit tersebut.
Dengan status masih bebas ASF memberi dampak yang signifikan terhadap peningkatan lalu lintas daging babi. Untuk itu menurut Donni, ini menjadi tantangan bersama untuk mempertahankan status bebas ASF itu.
ADVERTISEMENT
"Selain melakukan pengetatan pengawasan, bersama dengan dinas terkait kami gencar lakukan sosialisasi pencegahan ASF, apalagi ternak babi merupakan salah satu komoditas peternakan unggulan di Sulut," ujar Donni.
Ketua Asosiasi Peternak Babi Sulut, Gilbert Wantalangi, menyebutkan pihaknya berharap bantuan semua pihak termasuk masyarakat untuk dapat mempertahankan status bebas ASF di Sulut, agar ia dan para peternak dapat juga berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi dimasa pandemi COVID-19.
Sementara, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Kementan, Bambang, menyebutkan wabah ASF di beberapa wilayah telah dilakukan penanggulanggannya bersama dengan instansi terkait.
Pihaknya diakui telah menerapkan sistem pencegahan masuknya ASF dari wilayah wabah melalui Mitigasi Risiko Virus African Swine Fever (ASF), Classical Swine Fever (CSF) dan Swine Flu (Influenza A). Adanya sistem ini membuat setiap unit pelaksana teknis (UPT) di lingkup Barantan wajib melakukan monitoring Influenza A pada babi yang dilalulintaskan di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Ke depan, kita perkuat sinergi para pelaku usaha, peternak maupun pemerintah dalam upaya pencegahan masuknya ASF terutama di pintu-pintu pemasukan seperti pelabuhan dan bandara," ujar Bambang kembali.
manadobacirita