Konten Media Partner

Pesan Pemimpin BNI Wilayah 11 Agar Terhindar dari Penipuan Online

28 Maret 2025 17:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin BNI Wilayah 11 Suluttenggomalut, Lodewyck Z.S Pattihahuan
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin BNI Wilayah 11 Suluttenggomalut, Lodewyck Z.S Pattihahuan
ADVERTISEMENT
MANADO - Maraknya penipuan online akhir-akhir ini membuat semua orang harus waspada. Sejumlah modus digunakan para sindikat penipuan online ini untuk menjerat korban, terutama terkait transaksi secara digital. Banyak orang yang baru sadar telah tertipu, usai rekening mereka dibobol.
ADVERTISEMENT
Penipuan online yang sering terjadi saat ini adalah phising dengan menyamar seolah-olah dari instansi resmi yang menghubungi korban. Pelaku biasanya akan mengirimkan email atau pesan berisi tautan palsu yang dibuat mirip dengan situs resmi.
Pemimpin BNI Wilayah 11 Suluttenggomalut, Lodewyck Z.S Pattihahuan, membagikan tips agar terhindar dari modus penipuan online. Terutama mendekati momen-momen penting seperti saat ini menjelang perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah.
Disebutkan Lodewyck, yang paling utama adalah memastikan jika data pribadi tidak pernah tersebar atau tak memberikan data pribadi kepada siapa pun. Menurutnya, banyak yang akan menyamar sebagai pihak pemerintah atau pihak Bank untuk mendapatkan data pribadi.
"Sebisa mungkin menghindari panggilan dari nomor yang tidak dikenal, atau terlihat tidak meyakinkan sebagai customer service," kata Lodewyck.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Lodewyck mengingatkan agar tak membagikan kode OTP (One Time Password) yang biasanya dimintakan jika akan melakukan transaksi. OTP ini dikirimkan oleh sistem, sehingga hanya akan diberikan ke nomor handphone atau email yang terdaftar.
"Jangan lupa juga sama sekali tak boleh memberikan PIN transaksi. Gunakan juga password yang kuat untuk semua jenis perangkat. Ini penting untuk melindungi akun kita," ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengingatkan khusus untuk nasabah perbankan, agar tidak boleh memberikan tiga nomor belakang pada kartu ATM atau kartu kredit. Selain itu, nama ibu kandung sebelum menikah juga harus disimpan dan tak boleh diberikan.
"Yang pasti untuk BNI, tidak pernah ada pihak BNI yang menghubungi nasabah secara langsung dan bertanya-tanya tentang data nasabah. Untuk itu, perlu dicurigai ketika ada yang mengaku dari BNI menghubungi nasabah," kata Lodewyck.
ADVERTISEMENT
"Bertransaksi digital aman juga bisa dilakukan di aplikasi BNI Wondr. Sepanjang handphone aman, maka dijamin juga terjaga. Tak punya kartu ATM pun bisa lakukan transaksi lewat aplikasi ini," ujarnya kembali.