Konten Media Partner

Peternak Babi di Minahasa Beri Diskon Harga Daging Babi Hingga 75 Persen

23 Juli 2023 7:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menyerbu Desa Sonder di Kabupaten Minahasa untuk membeli daging babi yang dijual dengan harga miring. (foto: febry kodongan/manadobacirita)
zoom-in-whitePerbesar
Warga menyerbu Desa Sonder di Kabupaten Minahasa untuk membeli daging babi yang dijual dengan harga miring. (foto: febry kodongan/manadobacirita)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MINAHASA - Sejumlah desa di Kecamatan Sonder, Kabupaten Minahasa, mendadak ramai dikunjungi oleh warga yang datang dari luar daerah. Hal ini tak lepas dari aksi peternak babi di desa-desa tersebut yang memberi diskon harga daging babi hingga 75 persen bahkan lebih.
ADVERTISEMENT
Jika biasanya harga daging babi dijual di antara Rp 45 ribu hingga Rp 70 ribu per kilogram, para peternak babi di Sonder justru menjualnya hingga Rp 100 ribu untuk 7 kilogram.
Daging babi yang dijual pun tak memiliki permasalahan, karena para peternak memotong hewan tersebut di depan pelanggan yang datang untuk membeli.
"Jadi bisa dipastikan seluruh daging yang kami jual ini benar-benar sehat dan masih fresh. Ini bukan daging sisa. Makanya kami potong di depan pelanggan untuk meyakinkan jika ini adalah daging yang aman," kata para peternak yang ditemui di Talikuran, Sonder.
Sementara, David Tumiwa, salah satu peternak, mengakui jika aksi tersebut dilakukan oleh mereka karena isu virus African Swine Fever (ASF) yang semakin meresahkan di kalangan peternak.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, sebelum ternak mereka terserang virus ASF, lebih baik mereka mengantisipasi dengan menjual langsung ternak yang sudah siap panen, walaupun itu harus dengan harga yang murah.
"Daripada tak bisa dijual lagi kalau sudah terkena virus itu, ya kami jual dengan harga murah. Selain itu, kami juga bisa membersihkan kandang," kata David.
Sementara, para pembeli yang datang dari berbagai wilayah di Sulut seperti Tondano, Amurang, Manado hingga Bitung, yang rata-rata adalah pemilik rumah makan, mengaku mereka membeli karena harga yang tergolong murah dan yakin jika ternak tersebut kualitasnya baik.
"Setidaknya kami dapat harga murah, para peternak juga bisa menjual daging babi dengan cepat. Kami saling menguntungkan," ujar para pembeli kembali.
febry kodongan
ADVERTISEMENT