Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
PLN Siap Pasok Listrik di Perbatasan Papua Nugini
17 Juli 2023 6:35 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
JAKARTA - PT PLN (Persero) siap memenuhi kebutuhan listrik antar negara di Desa Wutung yang berada di perbatasan wilayah antara Indonesia dan Papua Nugini .
ADVERTISEMENT
Bahkan, pihak PLN telah melakukan pertemuan dengan perwakilan pemerintah Papua Nugini, Jumat (14/7) akhir pekan lalu, sebagai bentuk tindak lanjut kunjungan bilateral Presiden RI Joko Widodo pada Juni lalu yang membahas kerja sama Indonesia dan Papua Nugini.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo bersama Deputi Perdana Menteri Papua Nugini, John Rosso, dalam pertemuan itu membahas tindak lanjut rencana pasokan listrik antar negara, di mana PLN akan bekerja sama dengan perusahaan listrik Papua Nugini, PNG Power dalam memasok listrik di Desa Wutung.
"PLN siap menjalankan arahan dari Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Papua Nugini. Lebih dari itu, Papua Nugini juga tak sekadar tetangga dekat, tapi kita berbagi satu tanah dan harapan yang sama. Indonesia dan Papua Nugini merupakan wujud persahabatan erat yang memiliki kesamaan tekad untuk memajukan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat kedua bangsa," ujar Darmawan.
ADVERTISEMENT
Darmawan menjelaskan saat ini PLN memiliki daya mampu terpasang listrik di wilayah Papua yang mencukupi. Memakai jaringan transmisi dan distribusi di wilayah Skouw, Jayapura PLN akan memasok kebutuhan listrik tambahan di dua desa perbatasan tersebut.
“Kita sudah cek, total suplai di wilayah perbatasan sebesar 6 Megawatt (MW) sedangkan demand di Skouw sebesar 1 MW, jadi masih ada ketersediaan pasokan listrik sebesar 5 MW untuk dialiri ke Papua Nugini,” katanya.
Secara keseluruhan Sistem Jayapura memiliki Daya Mampu 136,6 MW. Saat ini tercatat, beban puncak Jayapura mencapai 94,6 MW, dengan cadangan daya atau reserve margin sebesar 42 MW atau 44,39%. Dengan peluang cadangan listrik ini, secara jangka panjang PLN juga bisa melistriki wilayah lain di Papua Nugini sesuai dengan kebutuhan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan di Papua Nugini sendiri, saat ini memiliki kapasitas terpasang listriknya secara kumulatif sebesar 1,2 gigawatt (GW). Di bawah naungan PNG Power, seluruh kebutuhan listrik di Papua Nugini dipasok dari PLTA, PLTGU, PLTD, Biomassa dan Tidal Power Plant. Melihat struktur tersebut, Papua Nugini membutuhkan pasokan listrik, khususnya di daerah daerah perbatasan dengan Indonesia.
Sementara, Deputi Perdana Menteri Papua Nugini, John Rosso, menjelaskan hubungan diplomatis antara Indonesia dan Papua Nugini telah terjalin erat lama. Kerja sama ini menjadi salah satu penguat hubungan diplomatis kedua negara dan juga untuk kepentingan rakyat.
"Pertemuan Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri kami menjadi sinyal untuk memperkuat hubungan diplomatis maupun ekonomi kedua negara. Kami sangat ingin menindaklanjuti hal tersebut," ujar John Rosso.
ADVERTISEMENT
John Rosso juga menjelaskan salah satu tantangan Papua Nugini saat ini adalah pasokan listrik. Tak hanya pasokan saja, namun harga listrik yang mahal. Upaya Papua Nugini untuk bisa menghadirkan pasokan listrik yang andal dan lebih murah dilakukan salah satunya dengan membuka kemitraan dan kerja sama.
"Kami melihat PLN memiliki kompetensi dalam hal ini. Kami menemukan salah satu solusi untuk menjawab persoalan kami yaitu melakukan bisnis dan kemitraan dengan PLN," kata John Rosso kembali.
manadobacirita