Polemik Bau Busuk di Pasar Ulu Siau, DPRD Sitaro Apresiasi Respons Cepat Pemkab

Perbaikan lantai di Pasar Ulu Siau, setelah sempat dikeluhkan tidak rata dan menyebabkan air tergenang sehingga timbul bau busuk.

SITARO - Polemik bau busuk yang terjadi di Pasar Ulu Siau, Kabupaten Sitaro, akhirnya direspons cepat oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sitaro melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja (Disperindagker).

Adapun polemik terjadi karena para pedagang ikan dan juga masyarakat pembeli mengeluhkan genangan air dan bau tak sedap yang disebabkan oleh lantai yang tidak rata serta saluran pembuangan yang kurang baik, sehingga air sisa penjualan ikan malah menggenang dan menimbulkan bau tak sedap.

Kepala Dinas Perindagnaker Sitaro, Telsye Kansil, melalui Kepala Bidang Pasar, Ifni Bawole, mengatakan jika langkah penyesuaian lantai telah dilakukan, pada Jumat (22/3) pekan lalu, di mana saat ini tak ada lagi genangan air yang terjadi.

Ifni mengatakan, pemasangan instalasi air juga telah dilakukan sehingga kebutuhan air bersih para penjual sudah terpenuhi untuk membersihkan sisa-sisa jualan.

"Jadi semua keluhan sudah ditindaklanjuti," kata Ifni.

Ketua DPRD Kabupaten Sitaro, Djon P Janis, memberikan apresiasi untuk respons cepat yang diberikan oleh Pemkab untuk menangani permasalahan di Pasar Ulu.

Djon menyampaikan terima kasih kepada Asisten II Sekda Sitaro, Agus Toni Poputra, serta pihak Disperindagnaker Sitaro.

"Sebagai wakil rakyat dan atas nama rakyat khusus para penjual ikan di Pasar Ulu, saya sampaikan rasa terima kasih atas tindakan pemerintah yang cepat merespons keluhan yang ada," katanya.

Menurut Djon, bau tak sedap berhasil diatasi sekaligus pasokan air bersih untuk mencuci meja dagangan para penjual juga telah terpenuhi.

"Pemerintah berhasil memenuhi permintaan masyarakatnya," ujar Djon kembali.

franky salindeho