Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten Media Partner
Potret Kerukunan dan Keragaman Budaya Saat Festival Cap Go Meh di Manado
12 Februari 2025 13:06 WIB
·
waktu baca 2 menit![Para penari tarian Kabasaran asal Minahasa, Sulawesi Utara, yang akan memeriahkan Festival Cap Go Meh 2025 di Kota Manado.](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkwc2vjwmk0n47cgw09d9q7w.jpg)
ADVERTISEMENT
MANADO - Festival Cap Go Meh tahun 2025 yang digelar di Kota Manado , Sulawesi Utara (Sulut), kembali menjadi momen yang menunjukkan bagaimana eratnya kerukunan antar beragam budaya , yang selama ini telah terpelihara dengan baik.
ADVERTISEMENT
Seperti kali ini, keterlibatan budaya dari etnis Minahasa , sebagai wujud dari memelihara semangat kerukunan dan keberagaman begitu jelas pada pelaksanaan Festival Cap Go Meh , Rabu (12/2) hari ini.
Petrus Kapele, Pimpinan Kabasaran Manado dari Komunitas Waraney Minahasa, mengatakan bahwa partisipasi mereka dalam perayaan Cap Go Meh bukanlah hal baru.
Katanya, kebersamaan ini pun telah menjadi simbol dari toleransi antar masyarakat yang berbeda etnis. Sehingga dirinya berharap kehadiran budaya Minahasa mampu memberikan warna yang menarik dalam perayaan cap go meh.
"Sudah sekitar 10 tahun kami ikut meramaikan perayaan ini. Ini menjadi simbol kedekatan antar umat beragama, budaya, dan masyarakat. Secara keseluruhan, ini adalah bentuk dukungan kami," ujar Petrus.
Nuansa Minahasa dalam perayaan Cap Go Meh, bukan hanya sekadar tarian Kabasaran. Harmonisasi dari orkestra musik bambu, yang merupakan musik khas dari tanah Minahasa juga menjadi hal lain yang memeriahkan gelaran cap go meh 2576 Kongzili.
ADVERTISEMENT
Jones Simon, pelatih musik bambu Harapan Sulut Koha, mengutarakan bahwa kehadiran musik bambu dalam perayaan ini merupakan tanda harmonisasi antar budaya yang perlu dihargai serta dijaga.
"Kami sudah sekitar 15 tahun ikut serta dalam perayaan Cap Go Meh. Bagi kami, ini adalah bentuk ekspresi budaya masyarakat Sulut tentang toleransi, serta dukungan kami kepada masyarakat Tionghoa dalam menjalankan budaya dan kepercayaannya," kata Jones.
“Untuk tampil hari ini, kita persiapan kurang lebih selama dua pekan agar yang kami tampilkan benar-benar yang terbaik,” ujarnya kembali.