Produk Turunan Kelapa Asal Sulut Raih Rp 4 T Sepanjang Tahun 2021

Konten Media Partner
22 Januari 2022 23:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Balai Karantina Pertanian Manado memeriksa kualitas kopra asal Sulawesi Utara yang akan diekspor.
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Balai Karantina Pertanian Manado memeriksa kualitas kopra asal Sulawesi Utara yang akan diekspor.
ADVERTISEMENT
MANADO - Produk turunan kelapa masih menjadi komoditas ekspor terbaik untuk Sulawesi Utara yang berhasil meraih nilai ekspor tertinggi dibandingkan dengan produk lainnya. Tak tanggung-tanggung, sebanyak Rp 4 triliun berhasil dibukukan oleh produk ini selang tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Adapun produk turunan kelapa asal Sulawesi Utara yang berhasil menembus pasar ekspor dunia adalah, kopra, minyak kelapa mentah, minyak kelapa dan bungkil kelapa.
"Dari data lalu lintas pertanian pada sistem IQFAST Barantan, kopra dan turunan kelapa lainnya tercatat sebagai komoditas ekspor asal Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) dengan nilai tertinggi," kata Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksidayyan Saragih.
Donni juga menyatakan jika nilai ekspor yang tinggi ini, disertai dengan harga beli di tingkat petani yang cukup bagus, sehingga menjadi kabar baik untuk seluruh petani kopra di Sulawesi Utara.
"Harga beli komoditas kopra mengikuti tren harga global. Di penghujung tahun 2021 harga kopra sempat mencapai Rp 14.000 per kilogram. Meningkatnya harga bahan baku minyak kelapa ini, menjadikan kopra sebagai primadona di kalangan petani lokal," kata Donni.
ADVERTISEMENT
Lanjut dikatakannya, permintaan ekspor komoditas ini terus menunjukan tren peningkatan, untuk memenuhi tingginya permintaan kopra. Selain dari Sulut, kopra juga banyak didatangkan dari berbagai daerah, antara lain di Kepulauan Maluku Utara, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah. Kopra dilalulintaskan melalui jalur laut, salah satunya melalui Pelabuhan Laut Bitung.
Menurut Donni, semua kopra yang dilalulintaskan wajib diperiksa oleh pejabat Karantina Pertanian Manado Wilayah Kerja Bitung sebelum dikeluarkan sertifikat kesehatan karantina tumbuhan antar-area (KT-9).
"Sertifikasi dilakukan baik untuk lalu lintas antar area maupun ekspor. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan kualitas komoditas yang dilalulintaskan aman dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina yang mengancam kualitas produk dan keamanan hayati di Sulut," ujarnya.
Meski demikian, Donni mendorong adanya hilirisasi kopra sehingga menjadi bahan jadi seperti minyak kelapa. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan perekonomian di Sulawesi Utara melalui ekspor komoditas pertanian.
ADVERTISEMENT
Sementara, Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang, menyebut saat ini pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan berbagai pihak agar kawasan pertanian yang berorientasi ekspor dapat memiliki sarana transportasi berupa direct shipment atau direct call.
“Melalui 'direct shipment' atau 'direct call' nantinya eksportir dapat mengirimkan komoditasnya secara langsung tanpa perantara, serta dapat meningkatkan efisiensi logistik,” ungkap Bambang.
manadobacirita