Profil Maurits Mantiri, Buruh Pabrik yang Kini Jadi Wali Kota Bitung

Konten Media Partner
16 Februari 2021 7:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maurits Mantiri, Wakil Wali Kota Bitung yang kini terpilih menjadi Wali Kota Bitung, Sulawesi Utara
zoom-in-whitePerbesar
Maurits Mantiri, Wakil Wali Kota Bitung yang kini terpilih menjadi Wali Kota Bitung, Sulawesi Utara
ADVERTISEMENT
BITUNG - Nama Maurits Mantiri, sudah tak asing lagi bagi masyarakat Kota Bitung di Sulawesi Utara. Dirinya merupakan Wakil Wali Kota Bitung periode 2016-2021.
ADVERTISEMENT
Pria berkumis ini kemudian pada Pilkada 2020, maju sebagai Calon Wali Kota Bitung berpasangan dengan Hengky Honandar dan menang dengan perolehan suara fantastis mencapai 58,3 persen. Fantastis karena ada tiga calon yang bertarung di Bitung.
Walaupun telah berhasil menapaki puncak karir politik di Kota Bitung, suami dari Rita L Tangkudung ini tetap dikenal supel dan mudah bergaul dengan masyarakat. Bahkan, sosok kelahiran 26 Maret 1965 ini, masih sering berdiskusi santai dan akrab dengan para milenial.
Profil Maurits Mantiri.
Tak banyak yang tahu, jika Maurits Mantiri sejak masih duduk di bangku sekolah telah menjadi aktivis lingkungan yang membuat dirinya menjadi dekat dengan banyak kalangan masyarakat.
Gayung bersambut, saat kuliah di Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Sam Ratulangi, Maurits dipertemukan dengan banyak aktivis lingkungan di fakultas tersebut.
ADVERTISEMENT
Maklum, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Sam Ratulangi memang dikenal sebagai rajanya aktivis lingkungan di Sulawesi Utara. Maurits pun kian dekat dengan masyarakat karena sering mendampingi ataupun sekadar berdiskusi.
Ditempa dengan baik sebagai seorang aktivis lingkungan, membuat pria dengan akronim nama MM ini banyak dikenal masyarakat. Tapi, hal itu tidak serta merta membuat Maurits terjun ke dunia politik. Dirinya memilih untuk bekerja terlebih dahulu.
Bekerja Sebagai Buruh Pabrik
Usai kuliah, Maurits memilih bekerja sebagai buruh harian di pabrik ikan kaleng, Estada. Dirinya merasakan bagaimana kerja keras untuk bisa mendapatkan biaya hidup sehari-harinya. Kegigihannya dalam bekerja, rupanya membuat pihak perusahaan memberikan kepercayaan lebih kepadanya.
Dari buruh harian, Maurits kemudian diangkat menjadi mandor pabrik, sebelum dipromosikan sebagai seorang supervisor hingga senior supervisor di perusahaan tersebut. Sayang, perusahaan itu harus kolaps pada tahun 1995.
ADVERTISEMENT
Namun, karena etos kerjanya yang baik di perusahaan tersebut, Maurits pun langsung mendapatkan pekerjaan di pabrik ikan Sinar. dari supervisor, dirinya diangkat menjadi asisten manager hingga akhirnya mencapai puncak pada tahun 2003, saat dirinya ditunjuk sebagai Manager.
Namun, panggilan jiwa seorang aktivis yang ingin menjadikan masyarakat Kota Bitung lebih maju, sehingga meningkatkan perekonomian, membuatnya memilih resign dari jabatan 'nyaman' sebagai seorang direktur perusahaan.
Tahun 2004, lewat partai politik PDI Perjuangan, Maurits memilih maju sebagai Anggota DPRD Kota Bitung. Karena memiliki visi dan kedekatan dengan masyarakat yang selalu dibangunnya, pada pemilihan umum tersebut, dirinya terpilih sebagai Anggota DPRD Kota Bitung.
Selama tiga periode dari tahun 2004 hingga tahun 2014, Maurits yang tetap konsen dengan persoalan lingkungan ini, terus dipercaya oleh masyarakat duduk sebagai anggota DPRD Kota Bitung. Hingga akhirnya di tahun 2015, dirinya oleh partai ditunjuk maju menjadi Wakil Wali Kota Bitung mendampingi Maximilian J Lomban. Dua figur populis ini melangkah mulus menjadi pimpinan Kota Bitung periode 2016-2021.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Bitung Terpilih
Nasib orang siapa yang tahu. Ungkapan ini sangat cocok dengan Maurits Mantiri. Ayah dari dua orang putra ini, pada tahun 2020 ditunjuk oleh PDI Perjuangan sebagai Calon Wakil Wali Kota Bitung. Dirinya ditunjuk berpasangan dengan Calon Wakil Wali Kota Bitung, Hengky Honandar yang merupakan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara.
Pasangan calon Maurits Mantiri-Hengky Honandar ini akan melawan petahana Wali Kota, Maximilian Lomban yang berpasangan dengan seorang promotor tinju, Marthin Tumbelaka. Satu lagi lawannya adalah Victorine Lengkong yang merupakan mantan anak buahnya di Pemkot Bitung.
Ditunjuk partai, Maurits pun berikhtiar jika dirinya harus bisa menang untuk menggapai mimpinya membawa kesejahteraan dan kemajuan bagi masyarakat Kota Bitung.
Dan benar saja, kesederhanaan dan juga kedekatannya dengan masyarakat tanpa sekat, membuat dirinya menjadi pemenang Pilkada Bitung yang dilaksanakan pada Desember 2020 tersebut. Tak tanggung-tanggung, capaian 58,3 persen berhasil diraih dirinya bersama Honandar, jauh meninggalkan petahana Wali Kota yang hanya mendapatkan 32,1 persen suara.
ADVERTISEMENT
"Satu yang jadi tujuan saya menjadi Wali Kota adalah menghasilkan program kerja yang akan mensejahterahkan masyarakat dan memajukan Kota Bitung," kata Maurits Mantiri saat diwawancarai manadobacirita baru-baru ini.
Pap DRP/manadobacirita