Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Psikolog Klinis di Sulut Masih Kurang, Kemenkes Minta Pemda Harus Ikut Berperan
15 Agustus 2024 23:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
MANADO - Jumlah psikolog klinis yang bertugas di Puskesmas yang ada di Sulawesi Utara (Sulut), masih tergolong sedikit. Hal ini diminta untuk jadi perhatian serius Pemerintah daerah (Pemda ).
ADVERTISEMENT
Hal ini penting, karena keberadaan psikolog klinis yang akan memberikan layanan psikologi klinis di Puskesmas, memiliki landasan dan sudah ada rekomendasinya di Undang Undang Nomor 17 Tahun 2023, di mana disebutkan jika psikolog medis merupakan tenaga wajib yang ada di puskesmas.
"Jumlah psikolog klinis di Sulawesi Utara itu hanya ada 19 orang, dan tugas mereka itu harus bisa mengakomodir seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten dan Kota di Sulawesi Utara. Angka ini sangat tak seimbang," ujar Ketua Tim Tata Kelola Gangguan Jiwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Herbet Sidabutar.
Menurut Herbet, tak hanya di Sulut, Kemenkes juga mendapati jika tenaga Psikolog klinis yang ada di Indonesia memang masih sangat kecil. Tercatat hanya ada tiga ribuan orang psikolog teknis, sementara ada 10 ribu Puskesmas di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Herbet mengatakan jika harus ada peran Pemda untuk merealisasikan layanan psikologi klinis di daerah, dengan melakukan inovasi dalam perekrutannya.
"Jadi mungkin harus ada stimulan. Misalnya bisa diangkat jadi apa, atau berikan beasiswa," ujar Herbet.
Herbet menambahkan dalam upaya meningkatkan minat menghasilkan tenaga psikolog klinis, Kemenkes akan bekerja sama dengan Ikatan Psikologi Klinis (IPK) Pusat di bidang pendidikan.
"Kita bekerja sama dengan IPK Pusat dalam bentuk penyederhanaan kurikulum, supaya bisa menghasilkan tenaga yang lebih banyak," katanya.
Sementara itu, Ketua IPK Indonesia Wilayah Sulut, Hanna Monareh MPsi Psikolog, mengatakan jika layanan psikologi klinis tidak hanya seputar konseling, tetapi sosialisasi, psikoedukasi, dan mendampingi caregiver atau tenaga profesional yang merawat dan mendukung orang lain, terutama yang tidak mampu merawat diri sendiri.
ADVERTISEMENT
"Jadi yang dilayani tidak hanya usia yang sudah dewasa, tetapi juga anak-anak. Dan usia ini mereka berani terbuka juga," ujarnya kembali.
manadobacirita