PVMBG Rekomendasi Tanggap Darurat Karangetang Hingga 26 Februari

Tim Manado Bacirita
1001 Media Partner kumparan
Konten dari Pengguna
15 Februari 2019 10:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim Manado Bacirita tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Gunung Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Karangetang di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara
ADVERTISEMENT
KEPALA Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani, merekomendasikan tanggap darurat erupsi Gunung Karangetang, diperpanjang hingga 2 pekan dan berakhir pada 26 Februari 2019 mendatang.
ADVERTISEMENT
Kasbani yang telah tiba di Kabupaten Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, Kamis (14/2) kemarin, sempat melakukan pemantauan aktifitas salah gunung berapi teraktif di Indonesia, sebelum kemudian memberikan rekomendasi tambahan waktu perpanjangan tanggap darurat.
“Masih ada aktifitas erupsi efusif, dimana adanya suplai magma dari bawah, meski memang fluktuatif. Dengan pertumbuhan Magma itu, maka akan terjadi penumpukan. Ketika tidak stabil dan kolaps, justru akan menimbulkan luncuran lava," jelas Kasbani saat diwawancarai di Ondong, Kecamatan Siau Barat.
Menurut Kasbani, pertumbuhan magma dari bawah ke permukaan dapat terdeteksi dari jenis kegempaan yang ada. Apalagi pola luncuran lava secara menyemut, sehingga peluang menyebar dari jalur utama bisa terjadi.
"Selain Kali Malebuhe yang merupakan jalur utama luncuran, luncuran lava juga bisa menyebar ke Kali Sabuang, Batuare dan Batukore," katanya lagi.
ADVERTISEMENT
Pelaksana Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro Bob Ch Wuaten mengatakan, untuk semua pengungsi sampai saat ini tidak diizinkan pulang karena menyikapi aktifitas gunung sebagaimana rekomendasi pihak PVMBG.
“Semua rekomendasi dari pihak PVMBG sudah ditindaklanjuti dengan mengosongkan area atau wilayah yang berpotensi terdampak luncuran lava,” kata Bob, Jumat (15/2).
Ia menambahkan, suplai bantuan dipastikan aman. Termasuk bagi pengungsi yang sekarang ini mengungsi di rumah-rumah keluarga mereka maupun yang ada di sekolah.
"Semua suplai bantuan aman bagi semua pengungsi di semua titik. Kami saat ini tinggal menunggu kepastian pihak PLN untuk suplai genset bagi warga di Desa Batubulan yang terisolasi," tutur Bob kembali.
Sebagai informasi jumlah pengungsi yang ada, sebanyak 216 jiwa dari 64 Kepala Keluarga. Para pengungsi ini berasal dari Desa Batubulan, Desa Kawahang, Dusun Beba dan Dusung Niambangen. Selain ada juga 453 warga yang sekarang ini masih terisolasi di Desa Batubulan.
ADVERTISEMENT
Franky Salindeho