Sebelum Membunuh Temannya, Pria di Minahasa Mengaku Mendapatkan Bisikan Roh

Konten Media Partner
30 April 2022 21:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pembunuhan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pembunuhan.
ADVERTISEMENT
MANADO - Pembunuhan sadis terjadi di Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut). Pelaku pembunuhan RK (31) membunuh temannya sendiri HM (49) dengan cara dipukul dengan martil (Palu) di wajah dan kemudian ditikam dengan gunting dan disayat menggunakan pisau hingga jantungnya ditarik ke luar.
ADVERTISEMENT
Pengakuan pelaku kepada polisi pun menjadi viral, dan hingga saat ini telah dibagikan hingga ribuan kali. Adapun motif pembunuhan karena pelaku mengaku mendapatkan bisikan dari roh yang mengaku Tuhan untuk membunuh korban agar iblis mati.
"Ada yang bisik kepada saya roh halus. Yang berbisik itu bilang dia Tuhan Yesus dan harus membunuh korban agar iblis yang ada mati," tutur pelaku dalam video yang viral.
Pelaku setelah mendapatkan bisikan itu langsung mengambil martil di dapur dan langsung memukul ke arah wajah dan kepala korban yang saat itu sedang tertidur pulas.
Tak sampai disitu, pelaku juga mengambil pisau dan gunting untuk menikam dan menyayat tubuh korban, sebelum kemudian jantungnya ditarik ke luar dari tubuhnya.
ADVERTISEMENT
"Karena masih bernafas, kita (saya) iris," katanya.
Setelah mengetahui korban meninggal, pelaku kemudian langsung mendatangi Polres Minahasa untuk melaporkan perbuatannya. Di video itu, saat melaporkan tindakannya, para polisi sempat tidak mempercayainya, sebelum akhirnya memastikan memang telah terjadi pembunuhan tersebut.
Pelaku sendiri menyebutkan dia telah mengkonsumsi obat sakit kepala komix hingga 40 sachet. Akibat mabuk obat sakit kepala itu, dirinya kemudian berhalusinasi dan mengaku mendapatkan bisikan yang memerintahkan dirinya untuk membunuh korban.
Korban dan pelaku sendiri adalah teman sekaligus rekan bisnis yang sudah bekerjasama sejak tahun 2013. Sesaat sebelum kejadian mengenaskan itu, keduanya pun baru selesai melakukan pekerjaan mereka sebagai tukang dekorasi pernikahan. Naasnya, setelah pulang beristirahat, korban akhirnya dibunuh dengan cara yang sadis.
ADVERTISEMENT
febry kodongan