Konten Media Partner

Sengkarut Tanah Ciputra: Netizen Dukung TNI Penjemput Warga dari Tahanan Polisi

22 September 2021 13:06 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Brigjen TNI Junior Tumilaar
zoom-in-whitePerbesar
Brigjen TNI Junior Tumilaar
ADVERTISEMENT
MANADO - Dukungan mengalir untuk Brigjen TNI Junior Tumilaar, seorang perwira tinggi di Kodam XIII/Merdeka, pembela warga yang ditahan polisi karena sengkarut tanah ciputra di Sulut (Sulawesi Utara).
ADVERTISEMENT
Netizen menjadikan Tumilaar sebagai role model seorang TNI pembela rakyat yang memberikan harapan masih adanya pejabat yang peduli dengan nasib rakyat kecil.
"Dalam sebuah negara di mana tidak ada jaminan kepastian hukum, maka adu kekuatan seperti dilakukan Brigjen TNI Junior Tumilaar menjadi jalan keluarnya, orang awam menyebutnya beking (backing). Citraland pastinya melakukan pendekatan kekuasaan (kekuatan pengaruh modal), Brigjen Tumilaar terpanggil turun tangan juga dg pendekatan kekuasaan (pangkat dan jabatan)," tulis Akun @insula indiae menanggapi artikel berjudul Dijemput Brigjen TNI Junior Tumilaar, Ari Tahiru Dibebaskan dari Tahanan Polisi, yang tayang di manadobacirita.
"Rakyat keciL selalu jadi pesakitan/ korban jika berhadapan dg jengkek kongLomLorot, Oknum² penegak hukum/ keadiLan lbh berpihak/ membeLa yg Bayar...
ADVERTISEMENT
Parah³ Semoga Allah SWT tetap membeLa & meLindungi Rakyat & Bangsa Indonesia 🇮🇩," tambah akun @aleksakera2
Sementara itu, Andy Rompas, pria bertato asal Manado yang viral karena membantu pasien yang kekurangan biaya rumah sakit, ikut memberikan apresiasi kepada Tumilaar. Secara khusus, Andy memposting foto dan video yang memuat narasi terkait Tumilaar.
“Putra Minahasa yang membela Rakyat dan menjaga Tanah Adatnya.
Brigadir Jendral TNI Junior Tumilaar, SIP, M.M.uu
Sigi Wangko Jendral. Emot bendera Indonesia,” tulis Andy.
Postingan ini juga mendapatkan respon dari para netizen. Mereka sangat kagum dengan tindakan yang dilakukan Tumilaar yang membela rakyat kecil.
"Lebih baik menjadi singa satu hari, daripada menjadi kambing seumur hidup + digiring ke “penjagalan” budak kebohongan dalam kebinasaan,” tulis akun @Mahesaputra101.
ADVERTISEMENT
“Jendral seperti ini sudah sangat jarang saat ini...tidak haus jabatan...mungkin sbtr lagi akan ditenggelamkan...rindu TNI2 yg spt beliau...yg benar2 membela rakyat,” timpal akun @ramacheryo,.
Sekadar diinformasikan, sengkarut tanah ciputra di Sulut menjadi viral setelah Brigjen TNI Junior Tumilaar, seorang Inspektur Kodam XIII/Merdeka, menulis surat yang ditujukan untuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan ditembuskan ke Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, dan Panglima Kodam Merdeka Mayjen Wanti Waranei Franky Mamahit.
Surat yang ditulis tangan pada lembar dobel folio bergaris ini, dibuatnya karena melihat adanya kejanggalan atas sikap kepolisian di Sulawesi Utara, yang membuat surat panggilan terhadap Bintara Pembina Desa atau biasa disingkat Babinsa, karena melakukan pembelaan terhadap warga bernama Ari Tahiru (69), warga yang dilaporkan oleh perumahan Citraland (PT Ciputra International) melakukan perusakan di tanah yang ironisnya adalah kepunyaan Ari sendiri.
ADVERTISEMENT
"Saya Brigjen TNI Junior Tumilaar (Irdam XIII/Merdeka) memberitahukan dan bermohon agar Babinsa (Bintara Pembina Desa) jangan dibuat surat panggilan Polri. Para Babinsa itu bagian dari sistem pertahanan negara di darat. Para Babinsa diajari untuk tidak sekal-kali menakuti dan menyakiti hati rakyat, bahkan wajib mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya," tulis Tumilaar dalam suratnya.
febry kodongan