Konten Media Partner

Sinode GMIM Hadiahkan Alat Salat dan Al-Quran untuk Robo Lahma

25 Desember 2021 9:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Sinode GMIM, Pendeta DR Hein Arina, menyerahkan piagam penghargaan serta hadiah perangkat Salat dan Al-Quran untuk Robo Lahma, seorang kakek muslim atas aksinya menghibahkan tanah untuk pembangunan gereja di Desa Rap-rap, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Sinode GMIM, Pendeta DR Hein Arina, menyerahkan piagam penghargaan serta hadiah perangkat Salat dan Al-Quran untuk Robo Lahma, seorang kakek muslim atas aksinya menghibahkan tanah untuk pembangunan gereja di Desa Rap-rap, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
ADVERTISEMENT
MINSEL - Ketulusan hati Robo Lahma, seorang kakek muslim asal Minahasa Selatan, yang menghibahkan tanahnya di Desa Rap-rap, Kecamatan Tatapaan, untuk Gereja, mendapatkan banyak pujian dan penghargaan. Kali ini datang dari Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM).
ADVERTISEMENT
Ketua Sinode GMIM, Pendeta DR Hein Arina, memberikan piagam penghargaan untuk sosok pria lanjut usia (lansia) tersebut, yang menurutnya telah mengajarkan tentang hukum kasih mengasihi, serta bagaimana menjaga toleransi dan kerukunan yang indah.
Menurut Arina, aksi yang dilakukan oleh Robo Lahma ini, baru dialaminya sejak 32 tahun sejak dirinyaa menjalani karir sebagai seorang pendeta. Untuk itu dirinya melihat jika aksi hukum kasih yang tertulis dalam kitab Matius 22:37-40, benar-benar ada.
"Memang berbicara mengasihi atau kerukunan seringkali hanya pada level retorika atau pidato-pidato. Tapi kali ini kita alami, nikmati secara bersama-sama. Ini adalah berkat, anugerah, kasih sayang dari Tuhan yang Maha kasih," katanya.
Tak hanya memberikan penghargaan, Ketua Sinode GMIM juga menghadiahkan seperangkat alat Salat dan juga Al-Quran untuk kakek Robo Lahma, yang kesehariannya selalu menggunakan peci salatnya.
ADVERTISEMENT
"Atas nama Gereja Masehi Injili di Minahasa, selaku Ketua badan pekerjaan majelis sinode menyampaikan terima kasih yang sangat dalam untuk keluarga Robo Lahma-Tawas," kata pendeta Arina.
"Kami sungguh terharu, terutama kesediaan hati, kerelaan hati, untuk memberi dan berkorban dalam bentuk hibah. Tentu ukurannya bisa dihitung berapa meter isinya, tetapi kesediaan hati inilah yang tak terhitung banyaknya manfaatnya bagi peningkatan persaudaraan, kekeluargaan dan kerukunan."
Sementara itu, Arina juga menitip pesan untuk Pendeta Welly Pudihang, Ketua jemaat GMIM Efrata Desa Rap-Rap, yang tanah gereja dihibahkan oleh Robo Lahma. Menurut Arina, dia ingin warga Sinode memperbanyak teman dan sahabat. Menurut Arina tidak ada rugi punya teman, dan tidak akan rugi mempunyai banyak sahabat.
ADVERTISEMENT
"Sekali lagi, bicara kemanusiaan bicara universal bukan bicara agama. Ini bicara kemanusiaan. Tingkatkan itu, karena saya dengar dari hukumtua, sebelum adanya republik ini, sudah terbentuk suatu hubungan persaudaraan antara Desa Arakan dan Rap-rap. Karena itu jaga, pelihara serta jadikan kekuatan untuk membangun masyarakat baik pendidikan dan ekonomi. Terima kasih banyak atas persaudaraan ini," ujarnya kembali.
Sekadar diinformasikan, Robo Lahma, seorang kakek muslim di Desa Arakan, Kabupaten Minsel, menghibahkan tanah seluas 936 meter persegi untuk gereja di Desa Rap-rap. Cerita ini viral setelah Pendeta Welly Pudihang, Ketua jemaat GMIM Efrata Desa Rap-Rap, membagikannya di media sosial.
febry kodongan