Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Konten Media Partner
Sisi Lain Festival Cap Go Meh: Bawa Berkah untuk Masyarakat
13 Februari 2025 13:05 WIB
·
waktu baca 2 menit![Karnaval Cap Go Meh di Kota Manado, Sulawesi Utara.](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkyyg9st7v8tvmy5j8keqxbb.jpg)
ADVERTISEMENT
MANADO - Festival Cap Go Meh 2025 di Kota Manado , Sulawesi Utara (Sulut), Rabu (12/2) berlangsung meriah. Ribuan orang memadati ruas jalan yang menjadi rute yang dilalui peserta karnaval Cap Go Meh tersebut.
ADVERTISEMENT
Namun, tak hanya kemeriahan saja yang didapatkan, tapi berkah untuk masyarakat Sulut juga terasa jelas.
Salah satunya turut dirasakan oleh Dimer Lumanauw, seorang peternak kuda asal Tondano, yang dalam tiga tahun terakhir kerap kebagian berkah dengan adanya perayaan Cap Go Meh.
Ia menceritakan, sejak sebulan yang lalu dirinya telah diminta untuk menyiapkan enam ekor kuda untuk dipakai dalam iring-iringan saat puncak perayaan Cap Go Meh.
“Sudah sejak sebulan lalu ketika dapat informasi kegiatan ini, kita langsung siapkan enam ekor kuda yang terbaik. Kuda-kuda yang biasanya kita pakai untuk pacuan dan untuk bendi, nanti akan digunakan pada festival sebagai kendaraan pawai,” ungkap Dimer.
Cerita tak jauh berbeda juga diungkapkan oleh Meita, warga Tomohon yang selama ini memiliki usaha toko bunga . Meski baru pertama kali ikut berpartisipasi pada perayaan Cap Go Meh, namun dia begitu antusias untuk bisa meramaikan acara besar tersebut.
ADVERTISEMENT
Katanya, selama dua pekan terakhir dirinya dibantu beberapa orang sibuk mengerjakan desain dan mendekorasi satu unit mobil untuk diikutkan pada iringan karnaval.
“Prosesnya tidak terlalu sulit. Pengerjaan kurang lebih hanya dua Minggu saja. Jadi awalnya kita menyesuaikan desain, karena tahun ini adalah tahun ular, maka kita sesuaikan dekorasinya,” ujar Meita bercerita.
Untuk satu mobil yang didekorasi oleh Melita, dia mematok harga senilai Rp 50 juta. Menurutnya dengan kesempatan yang diberikan oleh pihak penyelenggara, maka pengrajin dan pengusaha toko bunga sepertinya bisa memiliki sumber pemasukan baru.
“Ini jelas kesempatan bagi kami, karena selama ini selain mengandalkan jualan bunga harian, kami juga cuma berharap pada penyelenggaraan Tomohon International Flower Festival,” ujarnya kembali.
ADVERTISEMENT