Konten Media Partner

Siswa SMA Negeri 4 Manado Dikeluarkan dari Sekolah, Alasannya Sering Tertidur

1 November 2023 20:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Siswa inisial DA dan orang tua saat bertemu perwakilah sekolah untuk meminta penjelasan tentang hukuman dikeluarkan dari SMA Negeri 4 Manado. (foto: capture video)
zoom-in-whitePerbesar
Siswa inisial DA dan orang tua saat bertemu perwakilah sekolah untuk meminta penjelasan tentang hukuman dikeluarkan dari SMA Negeri 4 Manado. (foto: capture video)
ADVERTISEMENT
MANADO - Seorang siswa kelas XII jurusan IPA, SMA Negeri 4 Manado, berinisial DA (16) dikeluarkan dari sekolahnya. Informasi yang diperoleh, siswa ini dikeluarkan karena sering tertidur di dalam kelas dan melakukan pelanggaran lainnya.
ADVERTISEMENT
DA didampingi orang tuanya pernah datang ke sekolah untuk meminta kebijakan, mengingat dia sudah berada di kelas ujian, sehingga ketika pindah sekolah akan sangat sulit diterima mengingat telah terdaftar di Dapodik berada di sekolah tersebut.
Sayangnya, bukan mendapatkan penjelasan yang baik, DA maupun orang tuanya malah dimarahi oleh sejumlah guru. Tak hanya itu, sejumlah siswa di SMA itu tiba-tiba juga mengusir DA. Diduga kuat, para siswa itu disuruh oleh beberapa oknum guru untuk melakukan hal itu.
"Saya kaget saat melihat ada beberapa teman saya mengusir. Kecewa. Padahal mereka itu teman-teman saya dan saya tidak pernah ada masalah dengan mereka," ucap DA sambil meneteskan air mata.
Menurut DA, dirinya memang sudah mendapatkan perlakuan tidak baik saat memasuki gerbang sekolah. Waktu itu, petugas keamanan sekolah sempat mengeluarkan kata-kata hinaan kepadanya. Setelah itu, dirinya juga dimarahi di ruangan guru.
ADVERTISEMENT
"Mental saya terganggu dengan aksi itu. Saat itu jiwa saya sakit hati, pengin nangis," katanya.
DA sendiri meminta maaf jika dia sering tertidur di kelas. Namun, dia tidak pernah ada niat untuk tidak menyelesaikan pendidikannya. Untuk itu, dia meminta pemerintah atau semua pihak yang bisa menolongnya untuk tetap bisa melanjutkan pendidikannya.
"Dari lubuk hati terdalam, saya masih ingin sekolah. Tapi sudah seperti ini. Saya ingin pemerintah tolong dan bantu saya menyelesaikan persoalan ini. Tolonglah bantu," katanya lagi.
Sementara itu, pihak sekolah enggan memberikan pernyataan terkait persoalan ini. Upaya konfirmasi yang coba dilakukan dengan mendatangi langsung sekolah menemui jalan buntu. Menurut petugas keamanan dirinya diperintahkan oleh Kepala Sekolah untuk melarang wartawan masuk sekolah.
ADVERTISEMENT
febry kodongan